Mohon tunggu...
Ratu Trinita
Ratu Trinita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jambi

Hobi menyanyi,bermain musik, membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan

22 November 2022   16:10 Diperbarui: 22 November 2022   16:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengaruh gadget terhadap kesehatan
Ratu trinita,Usnul khotimah a.s,Resti Evita sari
Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Jambi Angkatan 2022

Latar belakang

Gadget merupakan perangkat media elektronik yang memiliki beragam fungsi dan kegunaan. Saat ini, di zaman yang serba digitalisasi gadget memang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan dan sudah jadi gaya hidup manusia. Namun perlu diketahui bahwa kecanduan gadget dapat berdampak pada perkembangan anak dan remaja baik gangguan emosi dan perilaku. Seseorang dikatakan sudah kecanduan gadget apabila sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menggunakan gadget.Istilah untuk kondisi ini adalah nomophobia (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya.

Namun,dibalik kemajuan gadget yang semakin berkembang pesat pasti memiliki dampak positif dan negatif.Jika dalam penggunaan gadget tidak di imbangi atau ketidakmampuan remaja dalam memanajemen diri menggunakan gadget diprediksi dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya yaitu kecanduan gadget sehingga muncul perasaan gelisah,khawatir,dan takut ketika jauh dari ponsel.

Pembahasan

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan secara online melalui kuisioner yang disebar menggunakan google form didapatkan responden sebanyak 76 orang. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 55 orang (42,4%) responden perempuan dan 21 orang (27,6% ) laki-laki. Adapun kelompok usia yang mengisi google form, terdapat dua kelompok usia yang mendominasi, responden yang berusia 18 tahun dan 19 tahun, yaitu sebanyak 62 responden.

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 50% (38 responden) memilih sering merasa berkecenderungan untuk menggunakan gadget, padahal sedang sibuk dengan tugas atau perkerjaan.Hal ini membuktikan bahwa gadget dapat membuat seseorang lalai dengan waktu dan lupa akan waktu, yang membuat seseorang jadi malas untuk melakukan kegiatan lainnya. Secara tidak langsung, ini juga membuat seseorang kehilangan waktu produktif nya dan menunda pekerjaannya demi menggunakan gadget.

Sebanyak 56,6% (43 responden) memilih sering merasa lelah, kurang tidur dan merasa mata perih karena menggunakan gadget yang berlebihan (>8 jam). Penggunaan smartphone atau gadget lain dalam waktu yang lama dapat membuat seseorang terpapar cahaya biru dari layar. Hal itu pun menyebabkan mata lelah dan sakit kepala, karena pada saat melihat layar gadget, otot mata akan bekerja ekstra. Selain itu, juga akan mengalami insomnia sehingga terganggunya pola pikir dan kurangnya konsentrasi, lalu memungkinkan terjadinya obesitas, diabetes, kanker, dan masalah kesehatan mental seperti depresi. karena kurangnya aktivitas fisik.

Lalu 52,6% (40 responden) memilih jarang merasa bahwa gadget memiliki pengaruh negatif, karena mereka beranggapan bahwa di era zaman yang serba digitalisasi ini gadget memiliki peran yang sangat penting. Jika seseorng bijak menggunakan gadget tersebut maka akan banya pula dampak positif yang diterima, namun sebaliknya jika sesorang menggunakan gadget dalam batas yang wajar maka akan memberi dampak negatif.

Beberapa studi epidemiologi menyatakan bahwa penggunaan telepon seluler/smartphone secara berlebihan lebih rentan mengakibatkan gangguan kesehatan, antara lain seperti sakit kepala, kelelahan, gangguan konsentrasi, sulit tidur, dan masalah pendengaran (Choo dkk, 2010 dan Takao, 2014). Selain itu, banyak dampak buruk yang ditimbulkan jika menggunakan gadget yang berlebihan, Penggunaan gadget yang tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur sehingga dapat mengakibatkan timbulnya kecemasan bahkan hingga depresi (Thomee dkk, 2011 dan Adams & Kisler, 2013)

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun