Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Guru SMP Al AKHYAR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Bukan Dewa dan Murid Bukan Kerbau: Perspektif dari Seorang Guru

31 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 31 Mei 2023   10:19 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokrpi SMP IT AL AKHYAR 

Sebagai seorang guru yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan, saya merasa perlu untuk mengungkapkan pandangan pribadi saya terkait persepsi yang terkadang salah kaprah mengenai peran guru dan murid. Sering kali, masyarakat memiliki harapan yang tidak realistis terhadap guru, menganggap mereka sebagai sosok yang tak tertandingi dan memiliki segala jawaban. Namun, sebagai seorang guru, saya yakin bahwa guru bukanlah dewa. Begitu pula, murid bukanlah kerbau yang hanya menerima segala hal tanpa berpikir kritis.

Guru adalah manusia biasa yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang tertentu. Mereka memainkan peran penting dalam membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahuan kepada murid-murid mereka. Namun, guru juga memiliki keterbatasan. Mereka tidak bisa mengetahui segala hal atau memiliki jawaban untuk setiap pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid mereka. Guru adalah pemandu yang membantu murid untuk menemukan jawaban mereka sendiri, bukan memberikan jawaban siap pakai.

Di sisi lain, murid juga memiliki peran yang sama penting dalam proses pembelajaran. Murid bukanlah kerbau yang hanya menerima apa yang guru sampaikan tanpa berpikir kritis. Murid memiliki kemampuan untuk berpikir, bertanya, dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran. Mereka harus aktif dalam proses belajar, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan berpartisipasi aktif dalam kelas. Murid memiliki tanggung jawab untuk mencari informasi sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan menjadi subjek belajar, bukan hanya objek.

Keterlibatan aktif dari kedua belah pihak, guru dan murid, sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif. Guru harus menyediakan ruang dan waktu yang memungkinkan murid untuk berpartisipasi, berpikir kritis, dan mengemukakan pendapat mereka. Mereka harus memberikan bimbingan dan dukungan, tetapi juga memberi kebebasan kepada murid untuk mengeksplorasi, mencoba, dan belajar dari kesalahan mereka. Sementara itu, murid harus berkomitmen untuk belajar, bekerja keras, dan menghormati guru dan teman sekelas mereka.

Sangatlah penting bagi masyarakat untuk mengubah persepsi mereka tentang peran guru dan murid. Guru bukanlah dewa yang memiliki segala pengetahuan dan kebijaksanaan di dunia ini. Mereka adalah fasilitator pembelajaran yang membantu murid dalam proses pengembangan diri. Sebaliknya, murid bukanlah kerbau yang tanpa pikiran. Mereka adalah individu yang memiliki potensi dan kemampuan untuk berpikir kritis, berkontribusi, dan mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.

Pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan hanya dapat terjadi ketika guru dan murid saling bekerja sama dan saling menghormati. Guru harus menyadari bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban, dan itu adalah hal yang wajar. Mereka harus berempati terhadap kebutuhan dan tantangan individu yang berbeda dari setiap murid, serta memberikan dukungan dan bimbingan yang dibutuhkan.

Di sisi lain, murid juga harus menghargai upaya guru dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran. Mereka harus memiliki motivasi intrinsik untuk belajar dan berusaha untuk mencapai potensi maksimal mereka. Kemauan untuk bertanya, berpartisipasi, dan berpikir kritis adalah sikap yang sangat berharga dalam menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan kolaboratif.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial, paradigma pendidikan juga harus berkembang. Pendidikan yang efektif bukan lagi tentang guru yang hanya mengisi kepala murid dengan informasi, tetapi tentang membantu murid mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Guru harus berperan sebagai fasilitator dan mentor yang membantu murid memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan dunia nyata.

Dalam masyarakat yang terus berkembang, guru dan murid perlu bekerja sama untuk melampaui batasan tradisional pendidikan. Kolaborasi antara guru dan murid dapat memungkinkan pembelajaran yang berpusat pada murid, di mana setiap individu dapat menggali minat dan bakat mereka sendiri. Guru harus mendukung dan mendorong eksplorasi serta inisiatif murid, sambil memberikan arahan yang diperlukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun