Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Guru SMP Al AKHYAR

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Belajar Kalah Pilkada dari Croatia

16 Juli 2018   10:44 Diperbarui: 16 Juli 2018   20:29 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ; Fotolia.com

Piala dunia telah usai, pemenang telah di tentukan, dan Prancis telah menasbihkan diri sebagai juara di piala dunia edisi kali ini. Sejak mulai dari babak kualifiakasi hingga babak 32 besar, dan masuk final dan mentijadi pemenang.

Sudah selayaknya kita mengapresiasi sang juara Prancis atas hasil dan kerja keras di atas lapangan.

Pilkada dan piala dunia layaknya dua sisi mata uang logam yang saling berkaitan satu sama lain. Sama-sama menguras stamina dan energy untuk menjadi pemenang dalam suatu kontestan. Tentu suatu kompetisi ada yang menang dan kalah. Dan tidak dapat dipungkiri kadangkala ada intrik intrik dan benih konflik  antara tim yang menang dan kalah.

Tim kalah kadangkala akan selalu menyalahkan wasit, ada kecurangan, ada diving. Begitupun dalam pilkada mustahil menciptakan 100 persen keputusan yang bisa diterima semua pihak. Dan tidak akan ada yang akan puas seutuhnya dalam suatu konstestasi pilkada langsung pada 27 Juni 2018 lalu.

Akan selalu ada  ruang-ruang konflik yang pernah ada selama perhelatan berlangsung. Kita berharap tidak ada lagi sengketa pasca ditetapkannya kroasia sebaga tim yang kalah, baik ditingkat PTUN maupun MK karena keputusan semalam itu sudah final mengikat dan tidak dapat diganggu gugat sekalipun anda menonton kembali siarang ulang berulang-ulang sampai anda ulang tahun tak akan merubah karena ini sudah ketentuan alam.

Sesungguhnya pendukung yang baik adalah mereka yang rela menerima kekalahan dan membayar semua tagihan kopi sehabis nobar .

Yang diinginkan oleh penonton yang bukan pendukung dari dua tim yang sedang bertanding adalah permainan yang atraktif dan gol-gol yang diciptakan melalui proses yang ciamik dan indah.

Sama seperti yang diinginkan masyarakat untuk mengawal janji-jani kampanye kesejahteran yang diumbar. 

Yang diinginkan oleh penonton yang menjadi pendukung dari dua tim yang sedang bertanding adalah kemenangan; syukur kalo gol-golnya indah. Melalui gol bunuh diri lawan atau gol karena hadiah penalti pun itu tetap patut dirayakan dengan penuh suka cita.

Pada akhirnya, sepak bola adalah tentang hasil akhir. Adapun proses menuju akhir, itu adalah bonus. Maka sebuah pertandingan yang atraktif dan menghibur tentu sangat patut diberi hormat. Semoga babak kedua bukan hanya soal hasil akhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun