BAPPENAS, Badan Perencanaan, Pembangunan Nasional, menemukan fakta tentang pertumbuhan ekonomi yang melambat di sejumlah daerah  beberapa tahun terakhir. Penyebabnya di beberapa provinsi hanya  memanfaatkan hasil mentah dari sumber daya alam. Pada hal, sektor manufaktur dan industri sangat menunjang Sebaliknya, provinsi yang tidak hanya bergantung pada hasil alam, namun telah mengoptimalkan sektor manu faktur dan membangun industri, menunjukkan partumbuhan ekonomi yang baik dan berkelanjutan.Â
Jika daerah-daerah berpotensi sumber daya alam mengoptimalkan manufaktur dan industri, Indonesia masuk babak baru, negara dengan perekonomian yang kuat Untuk itu, pemerintah daerah perlu mempercepat transformasi pengembangan ekonomi, dari yang sebelumnya hanya mengoptimalkan hasil mentah sumber daya alam, menjadi pemanfaatan ekonomi berbasis industri bernilai tambah. Pemerintah pusat berupaya mengakomodasi kebutuhan daerah untuk membangun kawasan industri dan kebutuhan ekonomi berkelanjutan.
Upaya itu antara lain memrioritaskan infrastruktur listrik. Proyek pembangkit listrik dengan total 35 ribu megawatt hingga tahun 2019, ditujukan untuk fasilitas pengembangan kawasan industri, terutama di luar Jawa. Pemerintah memetakan sasaran pembangunan untuk daerah-dacrah, khususnya di luar Jawa, dalam dimensi pembangunan antar kewilayahan. Tujuannya, menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa.
Selain itu, meningkatkan peran  daerah dalam pembentukan Produk Domestik Bruto nasioonal yang selalu didominasi Pulau Jawa. Indonesia memiliki produk unggulan dan berpotensi ekspor Produk unggulan tersebut adalah tekstil dan produk tekstil, elektronik, karet, produk hutan, alas kaki otomotif, udang, coklat dan kopi. Begitu pula, kulit dan produk kulit, peralatan dan instrumen medis rempah-rempah, makanan olahan, ikan dan produk, produk kerajinan, perhiasan, dan bambu.