Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Guru SMP Al AKHYAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puncak Perjalanan Menuju Hidup Hakiki

2 Agustus 2017   17:34 Diperbarui: 2 Agustus 2017   18:10 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ;http://blog-k-p-k.blogspot.co.id

Perjalanan hidup ini sulit, yang kita rasa sulit sebenarnya adalah semudah mudahnya perjalanan , kita sendirilah dengan akal kita kadang begitu  mempersulitnya , membuatnya rumit, menanamkan berbagai macam kecemasan dan menyiksanya dengan segala perasaan rendah diri tidak berguna .

Tuhan memudahkan kita untuk memahami dengan ujian ujian yang diberikan oleh pada titik lemah kita, tetapi sesuai kemampuan kita menahannya.

Dengan ini semua Tuhan mengingatkan kita akan nafsu binatang dan kebodohan yang selalu menjerat kita dalam setiap langkah.

Allah memudahkan kita untuk memahami situasinya dengan ujian ujian yang diberikannya pada titik lemah kita sesuai kemampuan kita menahannya.

Dengan itu semua , Allah mengingatkan kita akan nafsu binatang yang selalu menjerat kita dalam setiap langkah .

Seandainya Allah menyingkapkan akan alam kematian yang penuh dengan berbagai macam binatang buas yang  siap menerkam sesuai nafsu yang sulit kita kendalikan , Niscaya kita tidak akan mampu berdiri dari sujud.

Semisal mental kita sudah tertimpa  dan membentuk baja , niscaya semua itu akan lumer  dengan ketakutan yang amat sangat.

Pada saat itu , barulah kita merasa betapa ringannya ujian kita dan berharap dikembalikan lagi ke dunia untuk siap menerima ujian apapun di dunia ini.

Para pendaki sejati, di mana pun di dunia ini akan paham bahwa puncak sudah bukan lagi tujuan utama , ketika sudah berada di tengah perjalanan , Mereka biasanya akan lebih hormat saat berbicara kematian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun