Mohon tunggu...
Ratu Cholilah LAP
Ratu Cholilah LAP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

mahasiswi yang sedang berjuang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Budi Daya Belut dan Fakta Menarik tentang Belut

26 Maret 2022   19:00 Diperbarui: 8 April 2022   11:26 4250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.dunia-perairan.com

A. Kandungan Pada Belut (Monopterus albus)

Sebelum kita ke tahap penjelasan mengenai budi daya belut, perlu kita ketahui bersama bahwa belut itu termasuk ke jenis ikan. Mengejutkan bukan, karena bentuknya yang mirip sekali dengan ular, membuat orang banyak berpikir belut bukan termasuk ke jenis ikan.

Belut merupakan salah satu ikan yang bernilai jual tinggi, selain bisa dijadikan tambahan lauk pauk, belut memiliki banyak sekali manfaat, seperti dijadikan olahan ikan yang enak dan digemari banyak orang, serta belut dapat diolah menjadi  obat berbagai macam penyakit.  Belut mengandung lemak dan protein yang cukup tinggi sehingga mampu memberantas penyakit kekurangan gizi atau gizi buruk pada anak-anak. Hormon kalsitonin yang ada pada belut bermanfaat untuk memelihara kekuatan tulang pada manusia.

B. Klasifikasi Belut

  • Kingdom         : Animalia
  • Filum                : Chordata
  • Subfilum         : Vertebrata
  • Kelas                : Osteichthyes
  • Subkelas         : Crossopterygii
  • Ordo                 : Synbrachiformes
  • Famili              : Synbrachidae
  • Genus              : Monopterus
  • Spesies            : Monopterus albus

C. Syarat Hidup Belut

Belut adalah ikan yang dapat hidup di dalam lumpur dan perairan yang minim oksigen. Pada musim panas, belut mengubur diri di dalam lumpur yang masih becek. Alat pernapasan tambahan yang dimiliki oleh belut yaitu berupa kulit tipis berlendir yang terdapat pada rongga mulutnya, yang memiliki fungsi menyerap oksigen secara langsung  dari udara, sedangkan insangnya digunakan untuk menghirup oksigen didalam air. Karena itu, belut dapat dipelihara di perairan tergenang tanpa pergantian air.

Adapun syarat-syarat kualitas air untuk budidaya belut ialah sebagai berikut :

screenshot-1087-623f05b8bb44864fa4595363.png
screenshot-1087-623f05b8bb44864fa4595363.png


D. Pembenihan Belut

Proses pembenihan belut dilakukan secara alami di kolam. Pada usia pembesaran, sekitar 25% hasil panen berupa benih belut yang kemudian dijual atau digunakan sebagai benih untuk pembesaran lanjutan. Karena itu, pembenihan belut merupakan salah satu usaha yang menguntungkan.Ukran benih belut yang diproduksi dan dipasarkan antara lain 5-8 cm, 8-10 cm, bahkan antara 10-15 cm. Kegiatan pembenihan ini dapat dilakukan di pekarangan rumah, lahan sempit, dan minim air, dengan menggunakan wadah berupa kolam beton, kolam terpal, dan sebagainya.

1. Media Pembenihan

Media pembenihan berarti media budi daya belut. Media budi daya belut adalah media yang digunakan untuk memelihara calon induk, pemijahan, pendederan, dan kegiatan pembesaran belut. Media yang umum digunakan dalam budi daya belut antara lain lumpur, pupuk kendang, kompos, batang pisang, Jerami, bekatul, dan air. Beberapa syarat media pembenihan belut antara lain subur, gembur, mengandung nutrisi, tidak beracun,tidak mengandung benda tajam, mudah dicampur, dan bahan yang matang.

2. Jenis Media 

       Bahan-bahan yang selama ini digunakan untuk budidaya belut ialah sebagai berikut:

  • Lumpur
  • Jerami padi
  •  Gedebog pisang
  • Pupuk kendang (kotoran sapi, kerbau, ayam, kuda)
  • Air (air sungai, sumur, PAM, rawa-rawa)
  • Dedak
  • Mikrostater                                                                                                                                                                                                                                        Penggunaan media air dalam budi daya belut merupakan inovasi baru karena belut adalah hewan yang dikenal hidup bersembunyi di dalam lumpur. Nmaun, belut yang dipelihara di media air tidak dapat melakukan pemijahan, selain karena padat penebaran yang tinggi, pada media air belut tidak dapat membuat sarang pemijahan dan teritori sebagaimana pada media lumpur. Karena itu, budi daya belut di media air memotong siklus reproduksi belut.

     3. Penyusunan Media (pencampuran)

       Penyusunan media budi daya belut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Media disiapkan secara sendiri-sendiri dan baru dicampur didalam wadah setelah siap.
  • Pencampuran media dilakukan langsung di dalam wadah budi daya.

           4. Pemilihan Induk

Induk yang baik akan menghasilkan benih yang baik. Indikator kualitas induk yang baik antara lain tingkat kematangan gonad (%), fekunditas (butir/kg), dan frekuensi pemijahan (kali) selama kurun waktu tertentu pemeliharaan.

Perbedaan belut betina dan jantan

screenshot-1089-623f061a274a7a0f7e6712a3.png
screenshot-1089-623f061a274a7a0f7e6712a3.png

  5. Perawatan Calon Induk dan Induk

Calon induk dan induk dapat dipelihara terpisah ataupun disatukan. Pada musim kemarau, belut sulit melakukan pemijahan, kecuali dirangsang dengan hujan buatan. Karena itu, ada kemungkinan belut memijah jika dipelihara dalam kolam air mengalir. Untuk mencegah perkawinan liar, sebaiknya pemeliharaan induk dilakukan secara terpisah. Calon induk harus dirawat dengan baik pada kolam yang nyaman dan mempunyai kualitas air yang baik. Kepadatan belut di dalam kolam tidak lebih dari 3 kg/ . Apabila terdapat belut calon induk yang terluka, cacat, memar, atau terserang penyakit harus disingkirkan dengan segera, agar penyakitnya tidak menulari belut lainnya.

6. Pemijahan

Belut ialah hewan yang aktif pada malam hari, baik untuk mencari makan atau memijah. Oleh karena itu, lingkungan pemijahan harus nyaman pada malam hari, jauh dari pencahayaan serta kebisingan.

Proses-proses yang terjadi di masa pemijahan, yaitu:

  •  Belut jantan membuat lubang pemijahan berbentuk "U". Lubang ini memudahkan belut mengeluarkan telur-telurnya dan kemudian keluar dari lubang lainnya tanpa mengganggu telur-telur di lubang tersebut.
  • Belut jantan akan menarik perhatian belut betina yang gonadnya sudah matang, dengan mengeluarkan gelembung-gelembung busa di atas lubang kepalanya.
  • Terjadilah pemijahan. Ketika belut betina mendatangi belut jantan, lalu menempelkan telurnya di bawah gelembung-gelembung pemijahan. Belut jantan akan membuahi telur-telur tersebut.
  • Setelah dibuahi, belut jantan akan memindahkan telur-telur tersebut  ke lubang pemijahan.
  • Induk jantan menjaga lubang tersebut. Selama menjaga telur, larva, dan anakan belut, induk jantan menjadi sangat buas dan menyerang apa saja yang mendekat. Selama masa pengeraman, induk jantan tidak perlu diberi pakan.
  • Pada induk betina, setelah mengeluarkan telur-telurnya ia akan merasa sangat lapar dan membutuhkan banyak energi untuk memulihkan staminanya. Selain itu, ada pula yang langsung mengalami masa transisi perubahan kelamin dari betina ke jantan. Dalam kondisi ini belut tersebut sangat agresif dan dapat membahayakan telur, larva, dan anak belut yang masih lemah.
  • Jika kondisi lingkungan mendukung, maka telur akan menetas dalam waktu 8-15 hari setelah pembuahan.

E. Pendederan Belut

Pendederan benih belut dilakukan di wadah khusus karena benih masih kecil dan lemah. Wadah pendederan berupa kolam tanah, kolam beton, dan kolam terpal. Pendederan benih belut biasanya dimulai pada benih umur 1 bulan atau benih mencapai ukuran 4-5 cm. Sebulan kemudian, benih belut akan tumbuh mencapai ukuran 8-10 cm. Selama di kolam pendederan benih belut diberi pakan berupa jentik nyamuk, kutu air, dan cacing sutera. Benih ukuran 12-15 cm atau bobot 10-20 gr/ekor sudah dapat digunakan untuk kegiatan pembesaran.

F. Pembesaran Belut

Media untuk pembesaran belut sama dengan media untuk pembenihan. Hal yang perlu diperhatikan adalah padat penebaran.

Padat penebaran, lama pemeliharaan, dan pertambahan bobot belut.

screenshot-1091-623f06d7ba21bc02fd13d1b4.png
screenshot-1091-623f06d7ba21bc02fd13d1b4.png

Saat penebaran benih harus memperhatikan kondisi lingkungan. Penebaran benih belut sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, Ketika suhu tidak tinggi. Penebaran benih pagi hari dilakukan pada pukul 05.30-08.00 wib, sedangkan pada sore hari dilakukan di atas pukul 16.00 wib. Bahkan lebih baik jika dilakukan pada pukul  > 18.00 wib. Sebagai hewan nocturnal, belut lebih mudah beradaptasi dengan suhu pada malam hari disbanding siang hari.

Selama pembesaran, belut diberi pakan berupa kepiting air tawar, cacing, keong mas, bekicot, udang, usus ayam, dan lain-lain. Dan jangan lupa untuk memperhatikan syarat-syarat hidup belut yang sudah tertera di bagian awal artikel ini.

semoga artikel ini bermanfaat untuk siapapun yang membaca.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun