Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Money

Raksasa Kimia Menuai Sianida Jessica

15 September 2016   10:30 Diperbarui: 24 Desember 2016   12:43 33206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pustakadigitalindonesia.blogspot.com

Setelah 9 bulan Sianida Jessica mengandung, saatnya melahirkan. Sang ayah, Raksasa Kimia, segera menuai benih itu. Misteri drama serial Sianida Jessica, mulai menceritakan adanya kepentingan bisnis raksasa. Jika ini bukan sebuah kebetulan, maka kisah ini adalah sebuah mahakarya peradaban.

Balada Mirna dan Jessica kuasai panggung utama sejak awal tahun, ketika Wayan Mirna Salihin tumbang pada 6 Januari 2016 di sebuah warung kopi. Media massa dan televisi seketika menobatkan Balada Mirna dan Jessica sebagai tontonan sejuta umat. Boleh jadi, jumlah pemirsa yang menonton Balada Mirna dan Jessica melebihi suara yang diperoleh Jokowi – JK di Pilpres 2014. Apakah mungkin, Jessica for President adalah pesaing kuat Jokowi – Ahok di Pilpres 2019?

Balada Mirna dan Jessica pun menjadi tontonan utama pemirsa Indonesia selama 9 bulan terakhir. Dukungan iklan televisi yang membludak, menjadikan tayangan Balada Mirna dan Jessica kuasai Prime Time. Bahkan sejak sidang perdana 15 Juni 2016, tayangan memiliki jadwal tetap, setiap hari Rabu. Tiap episode, Balada Mirna dan Jessica berdurasi rata-rata 6 hingga 8 jam, melebihi Uttaran yang berdurasi 4 jam.

Kisah pembunuhan warga biasa terhadap warga biasa, mendadak lebih heboh dari tayangan Papa Minta Saham. Kisah pembunuhan individu terhadap individu, mendadak sekeras upaya pemerintah memenuhi target pajak dan Tax Amnesty.

Aneh, tapi nyata.

Jika Balada Mirna dan Jessica tidak mendapat panggung, tentu cerita sudah berakhir sejak lama. Jika Balada Mirna dan Jessica tidak ditarik ulur secara sengaja, tentu pengadilan sudah beri vonis sejak lama.

Kehadiran Sang Penyihir Otto Hasibuan mendampingi Jessica, menyulap kasus ‘kecil’ menjadi benang kusut. Muslihat Otto Hasibuan sangat beragam, mulai dari menjadikan Jessica tidak waras hingga meragukan alat bukti.

Para pembaca wajah didatangkan Sang Penyihir Otto Hasibuan guna menjadikan Jessica tampak Gila. Ahli-ahli nujum dihadirkan untuk meragukan alat bukti dengan segudang argumen teoritis dan ujicoba paralel. Tak luput, Otto Hasibuan terkesan tengah berupaya mengarahkan, jika Jessica bersalah tak lain akibat praktik Mafia Hukum.

Hampir berhasil. Pemirsa sempat meragukan Jessica bersalah. Pemirsa sempat menduga ada intervensi alat bukti guna memojokkan Jessica. Pemirsa sempat menganggap Jessica sebagai korban Mafia Hukum.

Namun persidangan ke 20 (kemarin) yang berlangsung lebih dari 12 jam menyibak sejumlah kejanggalan. Ahli Toksikologi Kimia Budiawan yang dihadirkan Otto Hasibuan, ternyata belum pernah menangani kasus kematian akibat racun.

Budiawan mengakui bantahan terhadap adanya Sianida di tubuh Mirna, bukan didasarkan pada hasil Visum Mirna. Budiawan mengakui segudang analisanya itu bersifat teoritis dan dirangkum dari sejumlah materi seminar yang pernah ia jalani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun