Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hikayat Arcandra BIN Thamrin di Perang tanpa Garis Depan

15 Agustus 2016   17:43 Diperbarui: 15 Agustus 2016   17:56 7858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo BIN. Sumber : Wikipedia

Grup Google juga mengetahui apa yang sering anda cari di search engine. Benak manusia global. Google juga mengetahui tren tontonan yang menjadi demand masyarakat global melalui Youtube.

Grup Facebook, WA dan Instagram menguasai jejaring interaksi individu global beserta segala aktivitasnya dalam Visual. Twitter, BBM, Line dan kanal Social Talk lainnya, mengetahui obrolan keseharian anda secara personal. Chat memonitor aspek paling personal dan privat, yang tidak ingin anda pamerkan dengan posting di Facebook atau Path anda.

Semula, tiap pertemuan Presiden AS dengan para bos Global Monitoring Apps, Yahoo duduk di samping Presiden. Protokoler kontribusi data. Google kudeta Yahoo, bos Google duduk di samping Presiden AS. Beberapa tahun terakhir, bos Facebook yang masih ABG itu, duduk di samping Presiden. Kegagalan Google Plus, menempatkan Facebook di samping Presiden AS.

Google lalu merancang sebuah CSR global berbentuk apps powerful bebas pakai tanpa biaya, bahkan untuk komersil sekalipun. Google Map diintegrasikan secara bebas bahkan untuk tujuan bisnis seperti Go Jek, Grab Car, Uber Food.

Google, kini tak hanya pegang data biaya transportasi anda, tetapi juga apa yang anda makan, layanan salon apa yang anda suka, dan sebagainya. Ada peluang, Google kembali duduk di samping Presiden AS di pertemuan mendatang.

Seluruh data digital dari multi kanal itu, Google, Yahoo, Facebook, dan sebagainya, diintegrasikan melalui Program Prisma, berpusat di NSA. Lembaga super power NSA, mirroring setiap aktivitas digital individu global. Detik ini anda Selfie pakai Hape anda, sekejap NSA juga simpan foto yang sama.

Itulah kenapa perdebatan soal tragedi WTC di AS tidak bicara kebobolan versus kesengajaan, tapi Real Attack vs Self Attack. Semua sudah tahu, AS memiliki sistem yang kecil peluang bobol untuk serangan sebesar WTC.

Bandingkan dengan Letupan Thamrin. Perdebatan condong menilai Letupan Thamrin sebagai kebobolan atau kesengajaan (motif proposal), ketimbang Real Attack. Karena semua tahu, BIN tidak memiliki kemampuan mendeteksi potensi. Padahal, mesin-mesin digital di BIN sudah tergolong advance. Faktor Man Power yang masih bicara Perang Garis Depan ketimbang Perang Tanpa Garis Depan, sumber kegagalannya.

Letupan Thamrin, menunjukkan bahwa pagar batas aman RI yang betul-betul terjaga hanya radius Istana hingga Sarinah. Letupan Thamrin, dunia melihat dengan tertawa, pagar fisik RI ada dari Sabang sampai Merauke. Namun musuh menyelundup di belakang garis (Behind Enemy Line), hanya menyisakan Safety Zone radius Istana hingga Sarinah.

Penting dicatat. Letupan Thamrin menunjukkan, Safety Zone Indonesia hanya dalam radius Istana hingga Sarinah.

Indonesia dalam bahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun