Mohon tunggu...
Narothea
Narothea Mohon Tunggu... Freelancer - Kepompong berproses

Pencari makna dari setiap peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Hipoksia, Kondisi Kekurangan Oksigen pada Pendaki Gunung

5 Juni 2021   12:34 Diperbarui: 5 Juni 2021   12:46 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan ke puncaj gunung Slamet. Dok. Markus Ofi

Untuk kalian yang hobi mendaki gunung, mempersiapkan diri dengan ilmu dan wawasan yang terkait dunia pendakian adalah salah satu hal yang sangat penting.

Kali ini kita akan belajar tentang Hipoksia, apa dan bagaimana hipoksia itu.
Para pendaki gunung harus mengenali tanda-tandanya, serta cara mengatasi jika mengalami kondisi tersebut.

Yuk, simak info di bawah ini.

Berada di ketinggian atau di lereng gunung, kadar oksigen akan semakin berkurang.
Keadaan ini akan memicu kondisi Hipoksia, yakni ketika tubuh kekurangan pasokan oksigen.

Tanda-tanda hipoksia atau kekurangan oksigen :
1. Pandangan kabur.

2. Pernapasan makin cepat/  tersengal-sengal.

3. Tubuh menjadi lemas.
Frekuensi pernapasan yang meningkat terjadi karena tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen. Tidak hanya memaksa paru-paru bekerja lebih keras, kondisi ini juga mempengaruhi jantung yang harus bekerja keras memompa oksigen dalam darah yang hanya sedikit itu untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.

4. Perubahan perilaku. Dalam kondisi hipoksia, otak juga akan kekurangan oksigen sehingga pola pikir seorang pendaki berubah menjadi kacau dan sulit membuat keputusan yang tepat.
Seseorang yang dalam keadaan hipoksia, yang dominan hanya emosi dan ini sangat mempengaruhi pengambilan keputusan. Makanya para pendaki sering tersesat, salah satunya karena otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk bisa bekerja dengan baik.

Pertolongan pertama pada kasus Hipoksia : 
Memberikan Oksigen dg tabung oksigen portabel.
Longgarkan pakaian penderita agar pernapasan menjadi lebih lancar.
Sesegera mungkin pendaki yang mengalami hipoksia harus dibawa ke lokasi yang lebih rendah supaya mendapat oksigen lebih banyak dari udara melalui pernapasan. 

Makin lama berada dalam kondisi hipoksia, makin besar risiko kerusakan organ karena tidak mendapat suplai oksigen.

Daya tahan seseorang saat berada dalam kondisi hipoksia sangat beragam, salah satunya dipengaruhi oleh kadar sel darah merah serta hemoglobin. Orang-orang yang sehari-hari tinggal di daerah gunung secara alamiah lebih tahan terhadap hipoksia karena jumlah sel darahnya lebih banyak.

Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun