Mohon tunggu...
Ratna Nur Wijayanti
Ratna Nur Wijayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Ratna Nur Wijayanti mengajar di salah satu sekolah swasta yaitu SMP Telkom Purwokerto. Hobi saya adalah menonton film dan mencari hal baru yang menantang. Saya sedang menjalani PPG dalam jabatan mapel Bahasa Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Card-Sort, Solusi Meningkatkan Membaca Teks Prosedur Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada Peserta Didik Kelas IX - SMP Telkom Purwokerto

6 Desember 2022   12:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:31 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan di industri 4.0 menuntut seorang pendidik harus memiliki kecakapan teknologi yang diintegrasikan dalam pedagogik dan profesional. Pembelajaran konvensional sudah tidak lagi didambakan oleh para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidikan karakter mulai digadang-gadang untuk sebuah paradigma perubahan yang lebih baik untuk generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, penulis merancang sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar yang inovatif, penulis membuat sebuah inovasi baru dalam sebuah praktik pembelajaran pada peserta didik di SMP Telkom Purwokerto. Praktik baik ini semoga bisa menjadi inspirasi pendidik yang lain untuk tetap berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi peserta didik.

Kondisi yang menjadi latar belakang praktik ini yaitu rendahnya tingkat pemahaman siswa dalam memahami teks prosedur recipe (resep makanan) pada siswa kelas 9. Sebagai alternatif solusi dari permasalahan di atas, penulis merancang sebuah rangkaian proses pembelajaran yang menarik yang mampu meningkatkan kemampuan membaca peserta didik khususnya dalam materi teks prosedur recipe (resep makanan).

Dalam praktik ini, ada beberapa tantangan yang penulis temui, diantaranya:

1. Rendahnya literasi peserta didik karena tidak terbiasa dengan membaca jenis teks yang beragam, sehingga ketika peserta didik dihadapkan pada suatu teks, peserta didik kurang konsentrasi dalam menangkap isi bacaan atau yang diminta oleh penulis, misalnya menentukan fungsi sosial, unsur kebahasaan, references dan atau unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks prosedur.

2. Rendahnya rasa percaya diri peserta didik yang disebabkan oleh pembelajaran yang konvensional sehingga kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran.

3. Rendahnya penguasaan kosakata dalam Bahasa Inggris (vocabulary) juga menjadi tantangan dalam pembelajaran, salah satu yang menjadi penyebabnya adalah peserta didik tidak mendapatkan mata pelajaran Bahasa Inggris pada tingkatan sekolah sebelumnya dan itu menjadi prasyarat pembelajaran pada saat ini.

Dalam pelaksanaan praktik ini, penulis mengawali dengan menganalisis masalah yang akan dihadapi dengan cara mengidentifikasi masalah serta mencari akar penyebab masalah. Setelah menemukan akar penyebab masalah, penulis melakukan kajian literatur dan wawancara dari berbagai pihak seperti teman sejawat, kepala sekolah, pengawas sekolah maupun dosen atau ahli, sehingga memunculkan solusi yakni menggunakan pendekatan saintific/TPACK, model pembelajaran Problem Based Learning yang diintegrasikan dengan card-sort medium atau kartu sortir yang dilengkapi dengan beberapa media lain seperti powerpoint interaktif, student's worksheet, ice breaking dan teknik running ball.

Dalam praktik ini ada beberapa sumber daya yang diperlukan oleh penulis, antara lain : TV LED, ruang kelas, papan tulis, spidol, penghapus, kabel listrik, handphone, laptop, speaker, jaringan internet, bahan ajar, kertas plano, lem, double tape dan sumber daya lainnya.

Pada praktiknya penulis memberikan orientasi, apersepsi, motivasi, dan pemberian acuan pada kegiatan pendahuluan. Pada kegiatan inti, penulis menggunakan 5 sintak yang terdapat dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), yakni: Orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Kelima sintak ini dilakukan untuk mengoptimalkan tujuan pembelajaran, yaitu peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi dan menganalisis sebuah teks prosedur.

Pada orientasi masalah, penulis menyajikan salah satu jenis kategori atau teks yang mana didalamnya terdapat langkah-langkah teks prosedur yang acak. Peserta didik diminta untuk menyusun teks prosedur tersebut dengan urutan yang sesuai. Setelah peserta didik berhasil menyusun teks, peserta didik mengelompok dengan kelompoknya dan penulis memberikan student's worksheet yang didalamnya adalah meminta peserta didik untuk menganalisis teks prosedur, seperti menganalisis fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan yang digunakan, pada sintak ini, peserta didik dan penulis berdiskusi secara aktif mengenai lembar kerja yang harus dikerjakan peserta didik.

Setelah peserta didik selesai mengerjakan lembar kerja/student's worksheet, penulis menggunakan teknik running ball dimana penulis menyiapkan satu gulungan kertas yang di berikan ke kelompok lain dengan memberikan backsound musik, ketika musik berhenti, anggota kelompok yang memegang running ball tersebut mempresentasikan hasil diskusinya. Peserta didik sangat antusias dengan teknik ini. Ada dua 3 kelompok yang mempresentasikan hasilnya. Pada sintak yang terakhir, yaitu sintak yang ke lima, penulis memberikan penguatan akhir mengenai materi teks prosedur, setelah itu peserta didik bersama guru menyimpulkan, mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun