Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adakah Sekolah Tinggi Khusus Menjadi Wirausaha?

14 Oktober 2017   13:21 Diperbarui: 14 Oktober 2017   13:21 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.danomonawards.org

Banyak orang berpendapat bahwa menjadi wirausaha itu gampang-gampang sudah. Mudah karena siapa saja bisa memulai asalkan memiliki kemauan dan keuletan. Namun susah karena dari seribu orang yang mencoba hanya satu atau dua orang yang sukses.

Sementara itu, kemakmuran suatu negri ternyata berbanding lurus dengan tingkat kewirausahaan yang ada di negri tersebut. Sebut saja Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, atau Singapura ternyata mempunyai tingkat kewirausahaan yang relatif tinggi dibandingkan dengan Filipina ataupun Indonesia.

Lalu pertanyaannya bagaimana sih kiat untuk menjadi wirausaha yang sukses. Apakah ada kursus, les, buku-buku, ataupun jurusan di sekolah tinggi atau universitas yang menjamin lulusannya menjadi wirausaha? Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama ini, jawabannya tidak dan iya sekaligus. 

Ya karena ada sekolah yang mempelajari seluk beluk bisnis hingga sangat rinci sehingga lulusannya bahkan mendapat gelar sarjana atau bahkan master dan doktor dalam bidang ekonomi dan bisnis ataupun usaha. Bahkan ada yang menyatakan institusinya sebagai 'entrepeneur university'. Ada juga yang memberikan pengalaman praktek bagi para mahasiswa.

Tidak , karena setelah ditelaah lebih lanjut, lulus sekolah maupun universitas tadi ternyata tidak juga menjamin semua lulusan menjadi wirausaha yang sukses. Banyak juga yang memilih jalan hidup menjadi pegawai, dosen, atau bahkan bekerja di perusahaan milik pengusaha yang tidak mengeyam sekolah tinggi.

Lalu bagaimana kita harus menyikapi dua fakta yang kadang-kadang tidak memiliki titik singgung ini? Haruskah kita yang ingin menjadi wirausaha langsung terjun saja membuka usaha dan kemudian jatuh bangun sambi membangun bisnis kita. Atau tetap menyelesaikan sekolah dulu setinggi-tingginya baru sesudah itu membangun bisnis?

Setelah dicari-cari dari pagi sampai malam, dari bayi hingga nenek-nenek pun, ternyata tidak ada jawaban tunggal yang pas buat semua orag. Jawabannya kembali harus disesuaikan dengan bakat, minat, kemauan, nasib, dan juga garis hidup masing-masing. 

Mari kita lihat pernyataan dan pengalaman beberapa orang sukses yang penjadi pengusaha. Wakil Presiden Jusuf Kalla misalnya pernah berkata bahwa pengusaha tidak perlu mengenyam bangku sekolah tinggi-tinggi.

Dikatakan  pria yang dikenal sukses sebagai pengusaha ini, pendidikan yang tinggi  bukanlah jaminan untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Yang penting  adalah memiliki semangat dan optimisme yang tinggi. Pernyataannya ini dikemukanya pada acara  'Pesta Wirausaha Komunitas Tangan di Atas', di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 8 Februari 2013, diutip dari www.detik.finance.com (8 Februari 2013).

Sementara itu banyak fakta lain yang juga menarik. Salah satunya adalah pengusaha sukses yang nyentrik yaitu Almarhum Om Bob Sadino yang terkenal dengan celana pendeknya. Om Bob ini banyak memberikan pernyataan yang cukup menggelitik di antaranya kalau mau bisnis cukup lakukan saja dan jangan pakai perhitungan. Beliau juga walau tidak anti kuliah tapi pernah juga menyatakan bahwa kalau yang kuliah dan kemudian IPKnya lebih dari 3 maka biasanya akan berakhir bekerja pada pengusaha yang mungkin putus kuliah atau IPKnya jeblok. He he.

Masih banyak contoh pengusaha sukses yang kuliahnya jeblok atau tidak tamat. Namun tetap saja ada yah pengusaha yang sukses baik di sekolah maupun bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun