Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Romusha dan Jugun Ianfu ala Korea di Neraka "Battleship Island"

10 Agustus 2017   09:06 Diperbarui: 10 Agustus 2017   16:50 2579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luar biasa. Hanya kata ini yang terucap dalam hati ketika hadir pada undangan untuk nonton Gala Premiere  film Epik Korea berjudul "Battleship Island" atau "Gun Ham Do" dalam bahasa aslinya pada malam 9 Agustus 2017 kemarin.  Studio 1 CGV Grand Indonesia dengan kapasitas lebih dari 500 orang terlihat penuh. Selain media dan undangan, banyak juga oang Korea yang tinggal di Indonesia hadir disini.

Film karya sutradara 'Ryoo Seung Wan' ini memang menjadi box office di Korea. Dalam dua minggu pertama sejak dirilis pertama kali pada 26 Juli 2017, sudah lebih 6 juta penonton menyaksikan film ini.

Sebagai prolog, dipaparkan dengan sangat rinci  mengenai pembuatan setting pulau Hashima atau Gunkanjima yang menjadi tempat dimana sebagian besar cerita dimainkan. Sebuah pulau yang bentuknya mirip kapal perang dan sekaligus menjadi tambang batu bara bawah laut yang sudah dibuka sejak ahr abad ke 19. Pada Perang Dunia kedua. Pulau ini juga mempekerjakan 'romusha' yang berasal dari Korea . Lengkap dengan jugun ianfiu alias wanita penghiburnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Begitu film dimulai, kita semua seakan-akan dibawah terbang berkunjung ke Hashima Island, kira-kita 15 kilometer dari Nagasaki. Suasana tambang batubara yang panas, sempit, dan mengerikan dengan pekerja  bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Menggambarkan bahwa dalam suasana perang, manusia dapat menjadi monster bagi manusia yang lain. Semuanya demi kejayaan sang kaisar Jepang sebagai pelindung Asia Timur Raya.

Setting kemudian beralih ke Seoul, di Hotel Peninsula di kawasan Myeong Dong, di pertengahan tahun 1945, ketika Jepang sudah mulai diambang kekalahan. Lee Gang Ok (Hwang Jung Min), seorang  pemimpin grup band  tampil dibantu oleh putrinya yang berusia 8 tahun Lee Soo Hee (Kim Su An)yang menjadi penyanyi dan juga pandai bermain akrobat. 

Untuk menyelamatkan Soo Hee, Gang Ok  memutuskan untuk membawa putrinya ke Nagasaki untuk manggung disana. Dengan naik ferry dari Busan ke Shimonosheki, perjalanan terus dilanjutkan dan ternyata bukannya dibawa ke Nagasaki, melainkan mereka terdampar di pulau tambang batubara, di Hashima Island.

Disinilah plot cerita yang penuh lika-liku terjadi. Dengan kepandaiannya bermain musik dan koneksi pejabat militer Jepang Gang Ok bisa memainkan perannya dengan lebih baik dibandingkan para romusha yang lain. Disini tampil juga Choi Chil Sung (So Ji Sub), seorang preman yang dengan keahliannya berkelahi berhasil menjadi pemimpin tidak resmi buat para romusha Korea di "Battleship Island" ini.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kisah kekerasan, drama, rasa setia kawan, dan nasionalisme saling bertaut dengam munculnya Park Moo Young (Song Joong Ki), seorang anggota Korean Liberation Army yang menyusup sebagai romusha dengan tujuan membebaskan  rekan seperjuangannya yang terjebak di tambang batu bara yang mirip dengan neraka dunia ini.

Akhirnya Lee Gang Ok, Choi Chil Sung, dan Par Moo Young merencanakan suatu rencana besar untuk melarikan diri dari pulau ini. Dalam kisah ini, peran Oh Mai Nyeon (Lee Jung  Hyun), sebagai Jugun Ianfu yang berani, keras kepala, dan sudah  kebal dengan penderitaan, juga ikut memperkaya kisah yang ditayangkan berdasarkan 'True Story" ini.

Bagaimana akhir kisahnya. Mampukah romusha Korea membebaskan diri dari pulau neraka dimana mereka harus bekerja secara paksa dengan relatif tanpa upah? Saksikan film ini di biskop CGV mulai 16 Agustus 2017.

Produksi              : Filmmakers R&K

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun