Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Skakmat: Film Laga Komedi yang Menghibur

25 November 2015   09:06 Diperbarui: 25 November 2015   09:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Selasa, 24 November 2015 , MNC Pictures kembali meluncurkan film terbarunya “Skakmat” di Epicentrum XXI, kawasan Kuningan. Press conference diadakan sore hari sekitar puluk 16.00 dan dihadiri oleh media cetak, online, serta pengamat dan komunitas pencinta film Nasional.

Berte,pat di studio 1 ini, Executive Producer, Affandi Abdul Rahman berharap bahwa film yang bergenre Komedi Laga ini akan turut sukses seperti beberapa film MNC Picturres sebelum nya yatu 3 Dara, Dibalik 98, dan juga 7 Hari 24 Jam.
“Gagasan awal untuk membuat film ini sebetulnya sudah cukup lama yaitu sejak tahun 2000”, demikian cerita penulis skenario Salman Aristo. Film ini akhirnya baru terwujud setelah Mas Salman memiliki dua orang anak.

Masih menurut Salman, kisah ini sebenarnya terinspirasi dari kisah nyata orang-orang yang dia kenal dan hidup di sekitarnya. Tokoh utamanya adalah Jamal Arafat , seorang tukang ojeg yang hobi main catur sambil bertaruh di pangkalan ojeg. Suatu hari dia sempat kalah bertaruh dan berhutang dengan sahabat karibnya Dorpi.

Secara kebetulan Ivan, anak buah Bos Tanah Tinggi, naik ojeg Jamal dan akhirnya menugaskan untuk mengantar Dito dengan upah yang menggiurkan. Uang mukanya saja sudah 10 juta dan bahkan ditawarkan 20 juta Rupiah sehingga Jamal tidak sanggup menolaknya. Ivan sendiri kabur ke Hongkong setelah memberi tugas ini kepada Jamal.

Kisah pun bermulai disini. Tugas mengantar Dito ternyata tidak mudah karena selain diburu oleh Bos Tanah Tinggi karena menyembunyikan narkoba berbentuk permen, Dito juga sedang dicari oleh cucikari dan bandar judi yang memiliki dendam pribadi. Lucunya petualangan Dito dan Jamal ini akhirnya membuat mereka malah jadi bersahabat.

Film bergenre Laga komedi ini penuh dengan adegan laga yang diatur gerakan dan koreagrafinya oleh Pak Eh. Untungnya semua pemain memang memiliki dasar bela diri yang lumayan sehingga dengan latihan sekitar satu bulan mereka bisa memainkan semua adegan laga dengan baik.

Dalam film in, muncul juga bintang senior yang tenar di tahun 1970 an, yaitu Titiek Sandhora yang berperan sebagai ibu Dito. Walaupun Cuma muncul tidsak terlalu lama di akhir cerita, penampilannya kembali di layar lebar setelah absen lebih dari 30 tahun dapat menghapus rasa rindu bagi penggemarnya.

Bagaimana akhir cerita film yang penuh dengan adegan laga yang lucu dan menghibur ini? Bagaimana penampilan Titiek Sandhora setelah menghilang 30 tahun? Saksikan saja penayangan perdana di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia mulai besok, 26 November 2015. Dijamin, anda tidak akan kecewa dan terhibur dengan adegan laga yang diselingi gerakan komedi yang membuat penonton tersenyum atau tertawa terpingkal-pingkal.

 

Produksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun