Mohon tunggu...
Ratna Wungouw
Ratna Wungouw Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pekerja

Just Ratnaa...satu dari ribuan kartini abad 21

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Saat Cinta Memilihku, Aku Bisa Apa

13 Februari 2019   14:49 Diperbarui: 13 Februari 2019   15:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu mencintai seseorang, dan merasa jantungmu berdetak menghebat hanya dengan melihat nya dari kejauhan.

Pernahkah kamu mencintai seseorang dan hatimu diliputi kehangatan hanya dengan mengingat wajah dan senyumnya.

Pernahkah kamu mencintai seseorang dan seketika merindukannya didetik pertama setelah dia menutup telponnya.

Pernahkah kamu mencintai seseorang sampai bertahun lamanya tanpa ada rasa lelah dan bosan.

Pernahkah kamu mencintai seseorang dan sebegitu excitingnya saat berjanji untuk bertemu, sedangkan pertemuannya masih sebulan lagi.

Pernahkah kamu mencintai seseorang, sampai sampai kamu ingin mencuci pikiranmu, karena sebegitu hebat dia hidup dalam benakmu.

Pernahkah kamu mencintai seseorang sedemikian dalam hingga kamu merasakan detak jantungmu menjadi tak beraturan hanya demi melihat namanya muncul di notifikasi medsosmu.

Pernahkah kamu mencintai seseorang yang terpisah jarak dan waktu, hingga rasanya kamu ingin menyerah, beribu kali kamu telah berusaha melupakannya, namun dia tetap tinggal dihatimu.

Pernahkah kamu mencintai seseorang yang tidak akan pernah bisa kamu miliki, namun rasamu tidak pernah pergi, selalu ada tak peduli seberapa hebatnya kamu berusaha menyingkirkannya.

Pernahkah kamu mencintai seseorang, dan seseorang itu juga mencintaimu. Namun kamu dan dia tidak akan pernah bisa bersama, karena kamu sudah bersama orang lain dan diapun juga.

Pernahkah kamu mencintai seseorang sedemikian dalam namun kamu harus mengubah rasa sayangmu sebagai saudara, supaya tidak ada yang terluka, sementara kamu sendiri menjadi satu satunya yang terluka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun