Mohon tunggu...
Ratna Wungouw
Ratna Wungouw Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pekerja

Just Ratnaa...satu dari ribuan kartini abad 21

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Senja Kala Rasa Kita

4 Juli 2018   15:32 Diperbarui: 4 Juli 2018   15:43 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.videoblocks.com

Kamu dan aku pernah bersama di jalan ini. Saat itu  senja rindu bertemu bumi, dan daun kering melayang berputar menyentuh helai helai rambutku. Entah apa yang dibisikkan angin padamu, karena setelahnya kamu tersenyum dan mengeratkan genggaman tanganmu padaku. Jangan pernah melepaskan tanganmu dariku, pintamu ketika itu seiring melodi yang mengiring tarian bunga bunga tebu.

Hari ini kamu dan aku kembali melewati jalan yang sama. Senja masih saja merindukan bumi, entah sampai kapan. Angin sepoi pun mempermainkan anak anak rambutku, dan membuat bunga bunga tebu menari berhamburan. Jalan yang sama dan senja yang sama.

Hanya saja kamu berjalan di ujung sana dan aku di ujung sini. Tidak ada lagi tangan kita yang saling menggenggam hangat, entah karena apa, aku lupa penyebabnya, mungkin bagian labirinku memang tidak di design untuk mengingat hal hal yang menyedihkan. Namun aku selalu ingat  senyummu, tidak juga aku lupa tatapan sayangmu. 

Bisakah aku meminjam angin, untuk kembali membisikkan sesuatu padamu. Atau perlu kutiup putik putik kembang tebu, supaya berterbangan menyampaikan pesanku. Tersenyumlah, meski kita tak lagi bersama. Senjakala ini indah namun sunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun