Selamat sore mas tersayang
Kutuliskan seluruh perasaan ini di sore yang panas, pada hari kedua bulan May saat hatiku terasa penuh memikirkanmu. Pucuk pucuk adenium mulai bermekaran dengan indah, menari pelan tertiup angin musim kemarau.
 Ah rupanya musim sudah berganti mas, mungkin juga rasa mu. Betapa aku merindukan hujan, rinai nya, derasnya, hembusan dinginnya dan semua hal yang hujan bawa padaku. Seperti aku merindukanmu, tawamu, deraimu, tatap hangatmu , genggam tanganmu , kecupanmu di kening ku dan semua hal yang ada padamu.
Mas tersayang,
Sedang apa kamu sekarang, apakah kamu sedang bersama nya, tertawa bersama nya, menikmati kota mu bersama nya, seseorang yang memang berhak atas mu. Berdesir hatiku memikirkan semua nya, tapi aku sangat menyadari bahwa memang begitulah yang terbaik.
Kamu sekarang sudah kembali ke peluk hangat orang orang tersayang. Setidak nya, aku tak perlu kuatir lagi apakah kamu sudah makan , apakah kamu sehat , lelah kah kamu dengan beban kerjamu karena sekarang kamu akan selalu bersama nya. Bagaimanapun ketika kamu terpisah sendirian dari orang orang kesayangan dan bekerja di kota besar membuatku kadang mencemaskanmu, karena aku menyayangimu aku selalu ada untukmu. Meski dunia kita sebatas dunia virtual, tapi rasa kita nyata.Â
Mas yang kukasihi
Aku tau waktuku telah usai. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berbincang demikian lama di telpon, untuk berdebat tentang hal hal kecil , untuk mengurai kepenatan hari , untuk tertawa bersama tentang banyak hal. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk bisa saling menyapa di banyak waktu. Karena bisa menyakiti orang kesayanganmu. Dan aku sangat kehilangan moment moment indah itu.
Aku tidak siap melepasmu, ah...pernahkah ada kata siap untuk sebuah perpisahan. Tapi kenapa harus berpisah, bukankah sahabat kangennya abadi. Satu satu nya kesalahanku adalah jatuh cinta padamu, sahabatku. Dan sial nya, aku merasakan kehangatan rasa yang sama dari mu. Aku harus beranjak dari musim lalu mas, meski tidak mudah.Â
Mas tercinta
Butuh ketekunan untuk melupakanmu. Butuh ketetapan hati untuk menanggalkan sayang ini. Mobil menjadi satu satu nya tempat paling kubutuhkan saat saat seperti ini, karena disanalah tempat paling privat aku bisa menangis sepuas nya. Mungkin bagimu aku egois karena memutuskan semua kontak denganmu. Tapi bisakan kita saling melepaskan genggaman hati jika kita masih saling terhubung .