Pendidikan merupakan syarat penting bagi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan digunakan sebagai alat pembentuk karakter suatu bangsa, dimana pendidikan dapat menentukan kemajuan bagi pribadi, bangsa, dan negara. Untuk itulah pemerintah di Indonesia berupaya semaksimal mungkin menciptakan  pendidikan yang berkualitas bagi masyarakatnya guna menciptakan masyarakat yang memiliki pengetahuan, skill, dan kecerdasan yang matang, sehingga dapat melahirkan tenaga-tenaga yang ahli di bidangnya.
Dalam pencapaian penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas maksimal, pemerintah telah dan sedang melakukan upaya pengembangan dari semua aspek penopang pendidikan, baik dari segi fisik maupun non-fisik. Upaya-upaya tersebut diantaranya ialah: pengembangan kualitas tenaga pendidik, pengembangan kurikulum, pengembangan metode pengajaran, pemerataan buku- buku pelajaran bagi siswa, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, dan lain sebagainya.
Salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan pada tiap jenjang pendidikan ialah matematika. Kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Karena itu, tidak mengherankan apabila sering kali nilai matematika adalah nilai terendah yang dijumpai oleh orang tua dalam rapot anaknya. Tetapi, sesungguhnya menguasai pelajaran matematika bukanlah hal yang teramat sulit.Kesulitan dalam belajar matematika bukan disebabkan oleh sulitnya materi pelajaran, melainkan karena cara pengajaran yang tidak mudah dimengerti atau tidak sesuai dengan karakter cara belajar si anak.
Karakter merupakan sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran , perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki oleh manusia. Ada berbagai macam karakter di antaranya pemarah, penyabar, penakut, pemberani dan lain sebagainya. Dalam hal ini sebagai seorang pendidik atau pengajar perlu memiliki beberapa karakter penting diantaranya dan yang paling penting adalah penyabar. Karna apabila seorang pengajar tidak mempunyai kesabaran yang ektra maka akan sulit baginya untuk menjadi pengajar yang menjadi panutan siswanya.
Apabila pengajar mempunyai karakter pemarah dan tidak sabar maka siswa akan kesulitan untuk menerima materi yang diajarkan oleh pendidik. Terutama pengajar dalam bidang matematika, karna matematika mempunyai tingkat kesulitan yang lebih di banding pelajaran yang lain sehingga pengajar matematika juga harus mempunyai tingkat kesabaran yang ektra. Apabila pengajar matematika mempunyai sifat pemarah, maka siswa akan merasakan suasana ketegangan saat belajar sehingga pelajaran pun tidak akan terserap secara baik oleh siswa dan mengakibatkan kurangnya prestasi siswa.
Ratih Wijayanti
Universitas Indraprasta PGRI