Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

IndiHome: Nyata Tanpa Batas Membangun Negeri

17 Juli 2022   23:32 Diperbarui: 17 Juli 2022   23:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekerja dari Rumah VS Bekerja Jarak Jauh

Pandemi Covid-19 yang melanda awal Maret 2020 telah memberi dampak cukup besar dalam tatanan dunia kerja dan cara bersosialisasi manusia saat ini. Dampaknya kemana-mana, terutama yang sangat terpukul dengan situasi pandemi adalah sektor ekonomi baik formal dan informal. Faktanya, selain berdampak negatif pada ekonomi, nyatanya situasi pandemi juga melahirkan banyak sekali inovasi adaptasi yang kemudian dikenal dengan fase tatanan dunia baru.

Memasuki fase tatanan dunia baru, yang berangkat dari begitu banyaknya permasalahan di masyarakat. Permasalahan itu seperti tingginya angka pengangguran akibat dari mandeknya sejumlah bidang industri, yang pada akhirnya melahirkan masalah sosial di tengah masyarakat. Kelompok masyarakat yang berhasil melihat peluang tersebut, terbukti berhasil menemukan inovasi bisnis yang cukup relevan, adaptif dan berkelanjutan menghadapi dampak dari pandemi Covid-19.

Tatanan dunia baru menghadapi pandemi Covid-19 dan pasca pandemi tidak lepas dari peran teknologi. Berbagai inovasi yang lahir selama masa pandemi dan masih berlangsung hingga saat ini sangat bergantung dari teknologi. Berbagai kegiatan primer yang sebelum masa pandemi harus berlangsung di luar rumah, kini dapat dimaksimalkan dengan baik bahkan dapat mengurangi begitu banyak biaya operasional.

Salah satunya adalah bekerja dari rumah. Bekerja dari rumah atau telecommuting bahkan telah dikenal sejak tahun 1970-an sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan lalulintas dari perjalanan rumah-kantor pulang-pergi setiap hari. Bila pada era tahun 70-an kegiatan bekerja jarak jauh dilakukan satu arah yakni antara perusahaan dan pekerja, maka saat ini bekerja jarak jauh skemanya justru tunggal dan tidak hanya satu arah.

Inovasi teknologi di masa pandemi ternyata membentuk sebuah golongan besar pengusaha mandiri, dengan tim yang minimalis namun menghasilkan profit cukup besar. Bagi pekerja mandiri, dapat membangun bisnisnya sendiri dengan mengembangkan jaringan klien melalui rapat virtual, sementara pada sektor usaha rumah tangga ada banyak bentuk usaha yang dijalankan meski hanya dengan personel terbatas.

Fenomena ini dapat membuka inspirasi baru untuk skema usaha di masa depan, bahwa jika di masa lalu bekerja jarak jauh berlangsung karena beberapa pekerjaan dapat dikerjakan dari rumah dan dengan sistem upah, dengan tujuan mengurangi penglaju. Sedangkan yang terjadi saat ini adalah bekerja di rumah karena bisnis atau industri tersebut basisnya berlangsung di rumah, dimana pemasaran atau berlangsungnya kegiatan virtual tersebut membutuhkan internet. Inilah perbedaan antara telecommuting dan bekerja dari rumah (Work From Home).

Internet Cepat dan Dampaknya ke Sektor Ekonomi

Pandemi, mengharuskan kita harus menjaga jarak selama hampir dua tahun, dan berbagai pembatasan kegiatan yang cukup ketat. Media yang meniadakan jarak di masa pandemi adalah internet. Internet adalah akses virtual yang tak kasat mata yang ternyata berhasil menghubungkan manusia dengan dunia luar meski maya. Penggunaan internet di masa pandemi kemudian cenderung meningkat signifikan selain untuk kebutuhan bersosialisasi, tapi juga bekerja dengan fasilitas meeting zoom dan berbagai aktivitas belanja online hingga belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket, kini perlahan mulai beradaptasi dengan sistem online.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dan hiburan, internet juga berkembang penggunaannya untuk membangun berbagai usaha rintisan dari rumah. Kini ada begitu banyak ragam usaha yang inovatif dan kreatif dan sangat sesuai dengan selera pasar saat ini. Berkat internet, semua orang bisa jadi pengusaha, dan berdampak positif dalam pengembangan jumlah pengusaha mandiri dengan operasional kecil namun cukup massive. Jumlah pelanggan UMKM yang bermitra dengan IndiHome sebesar 300.416.

Aktivitas online telah berhasil merubah peluang bisnis yang bahkan di masa lalu sudah terlihat cukup maju, kini justru mulai usang karena mudahnya membangun bisnis secara mandiri dengan fasilitas internet. Badan Usaha Milik Negara, yakni Telkomsel telah melihat potensi ini untuk membangun bisnis UMKM menjadi besar di masa pandemi melalui IndiHome. Program "Semangat Tanpa Batas" tersebut bahkan sudah diinisiasi sejak awal pandemi. Melihat langkah besar tersebut maka hal ini nampak sebagai sebuah komitmen nyata, Telkomsel bersama IndiHome menjadi #InternetnyaIndonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun