Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan dan Teladan Sang Nabi

29 April 2022   14:00 Diperbarui: 29 April 2022   14:03 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Semua umat Islam pasti mengidolakan sosok Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang lembut, adil, dan empati kepada orang lain. Banyak orang bahkan semua orang pasti merasa nyaman berada di dkat beliau atau mengingat beliau.

Nabi Muhammad sangat terkenal soal kemurahan hatinya. Mungkin kita ingat beliau yang punya kebiasaan memberi makan orang Yahudi yang buta. Dia melayani orang tersebut dengan menyuapinya, padahal orang itu memaki dan membenci beliau. Kebencian itu dibalas olehnya dengan kasih sayang dan penuh kelembutan

Mungkin kita juga ingat dengan cerita bahwa beliau menjenguk orang yang selalu meludahi dan melemparkan kotoran kepada beliau di jalanan. Orang itu merasa benci kepada Nabi sehingga melakukan tindakan tak layak itu. Namun hal itu tidak membuat Nabi membalasnya dengan tindakan serupa atau sejenisnya.

Beliau malahan menjenguk dan memberi buah segar dan kurma saat orang itu sakit. Beliau sama sekali membalas ketidaklayakan sikap orang itu kepadanya. Tidak ada kebencian sama sekali dalam raut muka maupun tutur katanya. Selain itu banyak sekali sikap Nabi Muhammad yang sangat layak kita teladani.

Namun yang ada sekarang, sering kita mendapati sikap-sikap permusuhan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Fanatisme berlebihan terhadap agama sering diwujudkan dengan cara yang salah semisal ujaran kebencian atau tindakan menyerang berlebihan secara verbal terhadap pihak lain yang mungkin saja berpendapat berbeda dengan kita

Ujaran kebencian itu sering kita jumpai di media-media sosial maupun sikap yang tidak menunjukkan sikap toleransi kepada pihak lain. Seringkali kita melihat orang lain harus mengetahui dan memahami kita tapi kita tidak peduli dengan keadaan orang lain.

Masa puasa di bulan Ramadan misalnya. Tidak semua orang puasa karena berbegai alasan; ibu yang sedang menyusui atau wanita yang sedang haid. Orang yang sedang sakit dan pelu lebih banyak vitamin untuk pemulihan. Ada juga orang yang memang secara keyakinan berbeda dengan kita sehingga mereka tidak puasa.

Sehingga tidak usah memaksa semua warung atau restoran yang tutup demi keyakinan kita atau alih-alih harus menghormati kita. Atau dimasa lalu kita mendapati sebuah ormas selalu merusak warung atau resto yang buka saat puasa. Itu sama sekali tidak mencerminkan teladan sang Nabi.

Pada ujung Ramadan ini, marilah kita bersama untuk selalu mengingat sikap dan teladan nabi Muhammad SAW. Empati, toleran, bersedekah dan selalu menghargai adalah sikap-sikap dimiliki oleh Nabi Muhammad; dan itu selayaknya kita tiru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun