Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesetiakawanan dan Kerukunan Bangsa Harus Bisa Diimplementasikan

18 Desember 2017   09:08 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:16 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita ingat salah satu kata yang sering dilontarkan selama satu dekade ini adalah kesetikawanan sosial. Kesetiakawanan atau solidaritas sosial adalah modal utama yang menyangkut spiritual. Satu komitmen penting bagi bangsa Indonesia, karena Indonesia diangun atas dasar banyak perbedaan. Ada suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa dll.

Solidaritas atau kesetiakawananadalah nurani bangsa Indonesia yang kemudian diadaptasi pada sikap, perilaku. Yang kesemuanya dilandasi oleh pengertian, kesadaran, keyakinan, tanggungjawab, partisipasi sosial sesuai dengan kemampuan dari masing-masing warga masyarakat dengan semangat kebersamaan, kerelaan untuk berkorban demi sesama, kegotongroyongan dalam kebersamaan dan kekeluargaan.

Biasanya kesetiakawanan yang dilandasi saling pengertian dan pemahaman atas perbedaan menghasilkan kerukunan atas individu dan antar pihak. Lalu meningkat pada kerukunan antar golongan dan kemudian timbul kerukunan di tingkat nasional. Hal itu harus diimplementasikan ke hal yang realistis atau aktual sesuai dengan perkemabangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saat ini kita tidak lagi melakukan perjuangan secara fisik untuk mengusir penjajah, namun yang kita hadapi sekarang adalah peperangan menghadapi berbagai permasalahan sosial yang menimpa bangsa Indonesia seperti kemiskinan, keterlantaran, kesenjangan sosial, konflik SARA di beberapa daerah, bencana alam (gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, dll) serta korupsi,  ketidakadilan dan masalah-masalah lainnya.

Sesuai tuntutan saat ini, dengan memperhatikan potensi dan kemampuan bangsa kita, maka kesetiakawanan yang kemudian diperingati sebagai Hari Kesetiakawanan Nasional tiap 20 Desember adalah realisasi konkrit semangat kesetiakawanan sosial masyarakat.

Dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai dukungan dan peran aktif dari seluruh komponen/elemen bangsa, bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama secara kolektif seluruh masyarakat Indonesia.

Dengan demikian kesetiakawanan sosial masih akan tumbuh dan melekat dalam diri bangsa Indonesia yang dilandasi oleh nilai-nilai kemerdekaan, nilai kepahlawanan dan nilai-nilai kesetiakawanan itu sendiri dalam wawasan kebangsaan mewujudkan kebersamaan : hidup sejahtera, mati masuk surga, bersama membangun bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun