Mohon tunggu...
Ratih Poetry
Ratih Poetry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mompreneur

“A poet is, before anything else, a person who is passionately in love with language.” – W. H. Auden.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Cemburu Tersedak Peluh

29 November 2024   11:01 Diperbarui: 29 November 2024   11:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan ke barat pagi hari
Di satu Jumat yang tenang
Kekasih dalam pelukan matahari
Memandang rerumputan yang tak bergoyang

Langkah kian jauh tak mengapa
Menyeberangi sungai dekat sawah
Berharap tak dicegat para kaum papa
Melintasi jembatan samping kawah

Senja sendu tinggalkan pagi
Kelabunya dari langit turun ke hati
Memeluk kekasih tak mau lepas lagi

Saat cemburu tersedak dalam peluh
Bagai gagal meringkus sepi yang liar

Lalu kita mengurung diri
dengan setumpuk ilusi
Sampai tertutup mataku
Dan lelap bersamamu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun