Selamat jalan ahli zikir !!!
Itulah ungkapan beberapa pemberitaan TV mengenai meninggalnya ustadz kondang Muhammad Arifin Ilham, yang meninggal di salah satu rumah sakit di Penang, Malaysia, Rabu (22/5/2019) malam.
Ungkapan tersebut, menurut saya sedikitnya menegaskan kebiasaan sang ustad dan seperti apa publik mengenal Ustadz Arifin semasa hidupnya. Saya pernah mengikuti secara langsung zikir beliau di Masjid Agung Bogor.Â
Zikir yang diajarkan untuk selalu disebut dalam waktu apapun dikeseharian kita adalah hal yang biasa kita lafazkan setiap selesai sholat wajib, yaitu : Subhanallah, Walhamdulillah, La ila ha ilallah, Allahu Akbar.
Dzikir diperintahkan untuk terus kita lakukan sebagaimana firman Allah : Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang (Al Ahzab,41-42). Kemudian hadist Rasulullah :Sebaik-baik dzikir adalah (membaca) l ilha illallh. Dan sebaik-baik doa yaitu Alhamdulillah(HR. al-Bukhari no.99).
Beranjak dari kejadian ini, warisan terbaik dari Ustazd Arifin Ilham adalah melazimkan dzikir pada setiap insan yang beriman. Hal ini semoga menjadi amalan yang akan memberi syafaat pada kehidupan beliau selanjutnya.
Dzikir bagi umat muslim tidak hanya merupakan ritual ibadah, tetapi lebih kepada cara untuk menjadi insan yang sempurna. Orang-orang yang rajin berzikir setidaknya akan memiliki keutamaan, antara lain:
1. Pertanda orang yang mengingat Allah
"Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian." (QS. Al Baqarah: 152)
Dalam surat Al baqarah ini dijelaskan bahwaAllah akan ingat kepada orang yang mengingatNya. Tanda seseorang mengingat Allah adalah salah satunya dengan berdzikir.
2. Memberi kekuatan jasmani dan rohani