Mohon tunggu...
Rasya dy Shamrat
Rasya dy Shamrat Mohon Tunggu... Petani - HM R

Belajar untuk meyakinkan usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Patriotisme Pemuda Melalui Jiwa Kebudayaan

21 November 2018   18:25 Diperbarui: 21 November 2018   18:28 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah akan selalu hadir dimana ada kehidupan, sejarah selalu mencatat peristiwa tanpa mengenal sang waktu. Dari sejarahlah kita dapat melihat lukisan masa silam. Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai sejarahnya dan melestarikan kepada generasi pemuda, yang akan menjadi pemuda harapan bangsa.

90 tahun yang lalu, sejarah mencatat peristiwa penting peranan pemuda dalam sejarah politik indonesia. perjuangan para pahlawan bangsa merumuskan cit-cita besar yang dikenal dengan dengan sebutan sumpah pemuda, perjuangan pemuda yang bersikeras untuk menyelamatkan negri ini dari segala bentuk penjajahan.

Pada saat itu peran pemuda yang begitu besar jasanya dalam menyelamatkan bangsa Indonesia memerangi penjajahan bangsa-bangsa asing. Peran pemuda membantu mendesak penyelenggaraan kemerdekaan hingga menyelesaikan permasalahan pasca kemerdekaan, kritik terhadap ketidak adilan  saat itu. Maklumat dari para pemuda saat itu tentang Indonesia yang disebut Tanah Air, tentang siapa Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sikap patrotisme yang sangat tinggi dimiliki oleh para pemuda pejuang bangsa, mereka tidak ingin bangsanya di injak-injak oleh penjajah. Hingga mampu mengantarkan bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan dan peperangan.

Sikap patriotisme mencerminkan kecintaan terhadap tanah air, sikap yang berani, pantang menyerah serta rela berkorban demi bangsa dan negara. Pemuda yang memiliki sikap patriotisme adalah (power) kekuatan yang menjadi tameng dari segala bentuk ancaman dan penjajahan.  Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menanamkan sikap patriotisme di masa sekarang ? Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya semakin lebih baik. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menanamkan kecintaan kita terhadap tanah air serta meneruskan perjuangan para pahlwan bangsa terdahulu. Salah satunya adalah ikut serta menjaga dan melestarikan kebudayaan nusantara, Budaya nusantara merupakan ciri khas negeri ini, kalau tidak dijaga dan dilestarikan maka Indonesia akan kehilangan ciri khasnya. Lebih parah lagi, identitas negeri kita bisa-bisa dicaplok negara lain. Sesederhana mempelajari tarian tradisional, belajar membatik, menenun, atau sekadar mengenakan pakaian tradisional saja. Lebih baik lagi jika kita bisa membawa dan membagikan cerita tentang budaya yang ada di Indonesia kepada dunia. Budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa yang harus yang harus tetap dijaga kelestariannya, melestarikan budaya bangsa adalah salah satu bentuk sikap patriotisme dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah kisah inspiratif seorang pemuda yang memiliki sikap patriotisme sikap cinta terhadap tanah air Indonesia, Moh Foni Awi. P pendiri sekaligus mempelopori forum pemuda Kalianget To uor Aspiration (KOTA TUA) di desanya yaitu desa Kalianget, beliau juga seorang pemuda yang meraih prestasi mendapatkan gelar juara ke tiga sebagai kacong sumenep duta wisata kabupaten Sumenep. Beliau adalah sosok pemuda yang memiliki tekad kuat dalam membangun satu perubahan awal yang bisa dijadikan sosok tauladan bagi pemuda-pemuda kita hari ini.

Berawal dari sebuah keinginannya untuk mewujudkan suatu impian dengan penuh keyakinan, diiringi semangat juang laksana sinar rembulan yang dihiasi bintang-bintang diangkasa hingga sangfajar hadir menerangi dunia. Melalui kegelapan itulah jiwa pemuda yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan disambut dengan tepukan sebelah tangan. Disitulah harapan itu muncul untuk menjadi agen perubahan diatas hamparan bumi tanah air tercinta dan juga sebagai tameng dari segala bentuk tantangan serta melawan gumparan peluru tak kasat mata yang berupaya melakukan penindasan dan memperdaya bangsa untuk jatuh dan melepas kemerdekaan yang sudah berhasil diperjuangkan bersama dengan penuh keberanian.

***

Ahmad Syarifuddin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun