Menikah adalah ibadah
1. Nikah adalah cara untuk mengembang biakkan keturunan
تَزَوَّجُوْا الْوَلُوْدَ الْوَدُوْدَ اِنِِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلاُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Nikahilah olehmu wanita yang subur dan mencintai, sesungguhnya aku berbangga sekali dengan banyaknya ummatku dihari qiyamat nanti " (HR.Muslim)
Namun inipun bukan tujuan PALING INTI dari sebuah pernikahan, karena kalau ini yang jadi tujuan utamanya lalu bagaimana dengan pasangan yang belum dan tidak dikarunia keturunan?
2. Nikah adalah ibadah. Inilah tujuan pernikahan yang paling hakiki. Nabi bersabda :
اِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ دِيْنِهِ فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى النِصْفِ الْبَاقِي
" Apabila seorang hamba telah menikah maka ia berarti telah menyempurnakan separuh agamanya, maka bertaqwalah kepada Allah untuk mendapat separuh yang tersisa "
Bayangkan, tidak tanggung tanggung, dengan menikah maka kita sudah meraih separuh nilai keagamaan kita, dengan kata lain, ibarat sebuah gelas, jika ada orang sudah sholat, sudah puasa, berzakat dan berhaji tapi belum nikah, berarti dia baru dapat separuh dari nilai agamanya ( belum sempurna ),
ada sebuah dialog ringan seorang sahabat yg bertanya kepada Rasulnya, “ya Rasul, kalau saya berhubungan dengan wanita yang bukan istri saya ? “ Nabi menjawab “ dosa besaar “, “ kalau dengan istri saya ? “ Nabi melanjutkan “ dan pada setiap kehormatan isteri terdapat pahala bershodaqoh “
rumah tangga mau sakinah mau landasannya ada 3 :