Ketika Cerita dan Gambar Bersatu

Sebagai manusia, seyogyanya kita saling tukar-menukar pesan dengan individu lainnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Pesan-pesan tersebut tak jarang disampaikan secara lisan dengan cerita-cerita mengenai topik tertentu. 

Akan tetapi, manusia juga menggunakan aspek visual dalam memberikan pesan. Dan Roam menyebutkan bahwa penggunaan visual telah digunakan sejak 32.000 tahun yang lalu dengan menggambar pada dinding-dinding goa. Gambar-gambar tersebut berguna dalam membagikan kisah mereka dengan cara yang mudah untuk diingat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa cerita visual atau visual storytelling bukanlah hal yang asing dalam kehidupan manusia.

Dalam Visual Storytelling, A Brief Practical Guide, visual storytelling memiliki berfokus pada foto, video, hingga infografik yang digunakan dalam menyajikan dan mengilustrasikan informasi yang mampu menarik perhatian membaca. 

Oleh karena itu, visual storytelling tidak hanya menitikberatkan pada sisi estetika tulisan, tetapi juga pada isi dari pesan. Selain itu, pengggunaan aspek visual dalam menyajikan pesan pun dapat membantu penulis untuk mengekspresikan pesan sehingga semakin lengkap. Pesan yang disajikan tentunya akan menjadi lebih tepat sasaran karena pembaca tidak mengandalkan imajinasinya.

Melalui sumber yang sama, dijelaskan juga beberapa teknik dalam visual storytelling, yakni :

• Monomyth, teknik penyajian cerita dengan menekankan pada pesan moral yang terkandung dari cerita tersebut.
• The Mountain, teknik penyajian cerita yang disajikan dari perkenalan, menuju konflik atau klimaks, dan diakhiri dengan penyelesaian.
• Nested Loops, di mana jalan cerita lain disajikan untuk menjelaskan jalan cerita utama.
• In Media Res, di mana ide utama dari jalan cerita disajikan di awal berita untuk menarik perhatian pembaca dan setelahnya aspek-aspek pendukung dari cerita diberikan.

(sumber : akun instagram @nynecomics)

Penggunaan aspek visual dalam menyajikan pesan pun memiliki beberapa kekuatan, antara lain :

• Realism, di mana visual merepresentasikan pesan sesuai kehidupan nyata.
• Sensation, di mana penggunaan efek-efek visual sehingga mampu menarik perhatian para pembacanya.
• Character, di mana aspek visual berguna dalam menampilkan peran-peran subjek yang ada di dalam pesan.
• Context, di mana visual dapat memberikan konteks yang terkandung di dalam suatu pesan.
• Emotion, di mana visual berguna dalam menggugah emosi dan mempengaruhi pengambilan keputusan dari para pembacanya.