Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jalan Setapak Menuju Lokasi Perhutanan Sosial Sulit Untuk Dilalui

2 Juni 2023   18:36 Diperbarui: 3 Juni 2023   02:44 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan setapak menuju ke Gapoktanhut Wana Sidodadi Lestari Register 43 Krui Utara KPH Liwa (doc Rasna)

Wilayah kerja Perhutanan Sosial (PS) diwilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH) Liwa Provinsi Lampung terdiri dari enam register yaitu Register 45 B bukit rigis, register 44 B way tenong kenali, register 43 B kota agung utara, register 17 B serarukuh, register 48 B palakiah dan register 9 b bukit seminung dengan luas sekitar 42.000 hektar dikelola oleh 50 Gabungan Kelompok tani hutan (Gapoktanhut).

UPTD KPH liwa wilayah kelolanya merupahan kawasan hutan lindung berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TN BBS) dipulau Sumatera. Wilayah UPTD KPH liwa sebagian besar masuk dalam amdinistrasi Kabupaten Lampung Barat salah satu kabupaten yang menyandang gelar Kaupaten Konservasi karena Kabupaten Lampung Barat hampir 70 % wilyahnya merupakan kawasan hutan. Wilayah Kabupaten Lampung Barat memiliki luas 2.141,57 Km2 atau 6,05% dari Luas Wilayah Provinsi Lampung.

Kawasan hutan lindung KPH liwa mempunyai topografi perbukitan antara  400-1.808 meter dari permukaan laut. Begitu juga areal pemegang persetujuan Pehutanan Sosial merupakan perbukitan dengan kelerengan lahan berkisar antara 20-45 % sehingga jalan menuju ke areal gabungan kelompok tani hutan sedikit sulit untuk dilalui. Dari 50 Gabungan kelompok tani yang di KPH liwa, hampir semua lokasi menuju kekelompok tersebut sulit untuk di akses. Jalan menujuk kelokasi kelompok hampir 95 % merupakan jalan tanah atau jalan setapak, disamping itu juga medan yang dilalui sangat sulit karena daerahnya berbukit dan lokasinya sangat terjal.

Sulit melewati jalan setapak ketika musim hujan (doc. Rasna)
Sulit melewati jalan setapak ketika musim hujan (doc. Rasna)

Ada beberapa dampak sulitnya akses jalan menuju lokasi perhutanan sosial di KPH Liwa di antaranya :

1. Menyulitkan Tansportasi

Banyaknya keluhan yang di alami oleh anggota kelompok perhutanan sosial karena sulitnya akses mereka untuk melakukan perjalanan baik datang maupun pulang. Kalau memaksakan menggunakan kendaraan roda dua ban belakang maupun ban depan harus dililit rantai ban. Kalau ditempuh dengan berjalan kaki akan terjadi keterlambatan untuk bekerja serta ketika sampai di kebun badan sudah lelah kecapean sehingga semangat kerjapun hilang.

Kesulitan askses berkendaraan juga dapat menghambat ketika musim panen tiba, akan berdampak mahalnya ongkos angkutan hasil panen. Pada jalan yang bagus ongkos angkut satu karung kopi basah ukuran 50 kg/ 2 km Rp. 5.000, namun dengan kondisi jalan yang jelek bisa mencapai Rp. 10.000-15.000/karung. Di samping itu juga angkutan lain seperti pupuk, penunpang dll juga ikut mahal.

2. Kendaraan cepat rusak

Akses masuk dengan jalan tanah/jalan setapak dapat mengakibatkan pada kendaraan roda dua cepat rusak apa lagi pada saat musim penghujan. Jalan yang terjal, naik dan turun sangat mempengaruhi pada mesin kendaraan. Pada kondisi jalan yang menanjak kendaraan dipaksa harus naik sehingga mesim cepat panas akan berakibat patal pada blok mesin, lalu ketika jalan meturun atau medun yang cepet rusak adalah pirodo rem atau pada piringan ren cakram cepat aus.

3. Mengancam Keselamatan jiwa

Banyak cerita kejadian dilapangan tentang kendaraan bermotor masuk jurang atau terjatuh karen jalannya licin dan terjal berbatu. tidak sedikit kendaraan yang rusak, pengendaraan atau penumpangnnya mengalami cidera bahkan korban jiwa. Wilayah yang sangat sulit dijangkau karena rata-rata pengelola perhutanan sosial diwilayah KPH liwa berada pada ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut. Guyuran hujan yang hampir sepanjang tahun tidak berhenti akibatnya  jalan tanah sulit untuk di berbaiki, sekamakin lama jalan akan semakin dalam serta sulit untuk dilewati.

4. Mengakibatkan erosi

Sepintas pemikiran kita terkadang tidak masuk akan apa hubungannya jalan setapak dengan erosi. Beradasarkan  penelitian jalan setapak merupakan penyumbang sedimentasi pada aliran sungai yang berakibat pendangkalan dasar sungai berdapat buruk akan meluapnya air sungai maka terjadi banjir. Jumlah jalan setapak pada areal Perhutanan sosial jumlahnya mencapai ribuan kilo meter, berupa jalan setapak menujuk kekebun antar anggota maupun akses keluar masuk keperkampungan. Jalan setapak akan erosi ketika musim hujan karena disepanjang jalan setapak arealnya terbuka, ketika terjadi hujan, air yang jatuh dari langit langsung membentur tanah pada lapisan top soil sehingga tanah akan pecah atau hancur dan menjadi lumpur yang akhirnya terbawa hanyut oleh air hujan.

Jalan Setapak (https://www.rideasia.net)
Jalan Setapak (https://www.rideasia.net)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun