Mohon tunggu...
Rasna
Rasna Mohon Tunggu... Lainnya - Foresters

Menjadikan masyarakat sasaran menjadi mandiri dalam pembangunan kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Damar Mata Kucing Bergetahkan Emas

1 Maret 2023   08:46 Diperbarui: 1 Maret 2023   08:53 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getah Damar Mata Kucing (www.adventurose.com)

Tanaman Damar Mata Kucing mempunyai nama latin Shorea javanica adalah nama pohon penghasil resin damar dengan nama serupa, dari suku meranti-merantian. 

Dikenal pula dengan nama-nama lain di pelbagai daerah seperti pelalar, p. lengo (pulau Jawa.), damar puteh (Aceh), damar sibosa, sibosa (Tapanuli.), damar saga (Sumatera barat), damar kaca, damar mata kucing (Palembang., Lampung.), mesegar, mentegar, damar kaca (Bengkulu.) dan juga damar sibolga, damar mata-kucing menghasilkan kayu yang dalam perdagangan digolongkan sebagai meranti putih.

Di Provinsi Lampung Tanaman Damar Mata Kucing terkenal di kabupaten Pesisir Barat (krui), tanaman ini sudah menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat setempat selain nelayan, Perkebuanan dan  pertanian. 

Hutan damar mata kucing masyarakat Krui menyebutnya sebagai Repong Damar dimana pada lahan kebun damar di tanami berbagai tanaman yang dapat menghasilkan buah-buahan sehingga banyak penghasilan tambahan selain getah damar mata kucing. 

Tanaman damar menurut masyarakat krui harus di tanamam berbarengan dengan tanaman lainnya dengan tujuan untuk menjaga tanaman damar mata kucing dari terpaan angin karena tanaman yang sudah di sadap/dilobangi rentan roboh akibat tiupan angin, maka di sela-sela tanaman damar mata kucing harus di tanami jenis tanaman lain yang juga dapat menambah penghasilan di antaranya Durian, Petai, Duku, Kepayang, dll.

Getah Damar Mata Kucing dihasilhan dari batang damar yang di lukai dengan cara membuat lobang berderet di empat sisi batang dengan jarak antara lubang 50 cm x 50 cm, setelah kurang lebih satu bulan getah akan keluar dan mengeras, saat itulah getah damar bisa dipanen. 

Keistimewaan damar mata kucing ini memiliki getah yang bening putih bersih. Damar mata kucing ini memiliki daya ekonomi tinggi dengan harga getah bersih saat ini mencapai Rp30.000 per kilogram. 

Konon pohon damar mata kucing yang sudah berumur 30 tahun ke atas bisa mencapai 50 - 100 kg/bulan/pohon. kalau di hitung dalam satu hektarnya minimalnya ada 400 batang tinggal mengkalikan hasil getah perbatang dikalikan lagi per bulan dan harga perkilonya, ini sudah jelas hasilnya seperti harga emas. maka dari itu kenapa keberadaan tanaman damar mata kucing di daerah krui masih di pertahankan sampai saat ini.

Bimtek cara penyadapan getah damat (Doc. Rasna)
Bimtek cara penyadapan getah damat (Doc. Rasna)

Belajar dari perjalanan Getah tanaman damar mata kucing  yang ada Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Lampung Barat khususnya di wilayah Kecamatan Sumber jaya, kelurahan Tugu sari, di dalam kawasan hutan lindung register 45 b bukit rigis, ada kelompok tani hutan yang mempunyai tanaman damar mata kucing yang di tanam pada tahun 1994- 1997.

 Asal mula bibit tanaman damar mata kucing tersebut di ambil dari daerah Penengahan Krui kabupaten Pesisir Barat, dalam kegiatan program Rehabilitasi Das Besai (RDB) oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran sungai (BP DAS) way seputih sekampung Provinsi Lampung. 

Kegiataan tersebut berupa rehabilitasi hutan ex perambahan dengan menanam jenis tanaman tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan salah satunya tanaman damar mata kucing, yang luasnya kurang lebih 1.000 ha. 

Namun saat terjadi Repormasi 1998 yang disalah artikan, masyarakat sudah di kelurkan dari kawasan hutan lindung masuk kembali ke dalam kawasan hutan ada yang kebali ke kebun mereka dulu dan ada juga yang membuka kebun baru dengan merambah hutan yang masih utuh, tentu itu berdampak pada  tanaman damar mata kucing yang mati akibat penebangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, namun masih ada juga yang di pertahankan oleh kelompok tani hutan Tritunggal.

Belajar Cara memanjat pohon Damar (doc. Rasna)
Belajar Cara memanjat pohon Damar (doc. Rasna)

Tanaman damar mata kucing yang ada di kelompok tani hutan tritunggal bisa di pertahanakan karena ada ketegasan dari ketua kelompok mengingat tanaman damar mata kucing mempunyai prospek usaha yang menjanjikan, jumlah pohon damar mata kucing yang ada di kelompok tani hutan tritunggal  kurang lebih sekitar 2.000 batang. 

Namun ketika pohon ini besar dan belum menghasilkan menjadi problem bagi anggota kelompok yang awalnya di tanaman di sela - sela tanaman kopi. Ketika tanaman damar mata kucing besar banyak tanaman kopi  produksinya menurun akibat tertutup oleh tanaman damar mata kucing.  

Hal ini menjadi keresahan bagi anggota kelompok tani tritunggal karena mulai kehilangan pencaharian, sedangkan tanaman damar mata kucing belum menghasilkan, karena tidak  mengetahui teknik menyadapnya. Ini seperti ada harta yang tependam dalam kebun damar mata kucing milik anggota kelompok tani hutan tri tunggal yang belum tahu cara menggalinya.

Menanggapi hal tersebut maka Unit Pengelola Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPH Liwa) mencarikan solusinya  bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Provinsi Lampung dan masyarakat adat Krui untuk mengadakan bimbingan teknik tata cara penyadapan damar dan perlakuan panca panen getah damar mata kucing. 

Tentu ini menjadi kabar gembira bagi anggota kelompok tani hutan titunggal kususnya dan umumnya kelompok yang mempunyai tanaman damar mata kucing, antusias anggota kelompok untuk mengikuti bimtek mengambarkan ada harapan besar ke depan bahwa tanaman damar mata kucing bisa di jadikan usaha pokok pengganti tanaman kopi, hal ini juga ada kaitan dengan kelestarian hutan lindung yang mengutamakan strata tinggi untuk menjaga keberlangsungan fungsi hidrologi untuk mahluk hidup.

Terimakasih.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun