Mohon tunggu...
Rasidin Din
Rasidin Din Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Jadi Miskin Salah Siapa?

19 Januari 2018   22:33 Diperbarui: 19 Januari 2018   22:52 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

ini tulisan pertama saya, mungkin banyak salahnya. Untuk itu mohon maaf kiranya jika ada kata yang tidak tepat, terlalu kasar, tidak beraturan, tidak pas titik dan komanya, tanpa data dan lain sebagainya. serta mengharapkan bimbingan dari tuan guru semuanya untuk membimbing ananda dalam menulis isi hati ananda yang mulai bingung curhat dengan siapa dan dimana.

tulisan ini hanya sekedar mengungkapkan kegelisahan hati saya terhadap Indonesia tercinta yang katanya "kaya raya" (Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman [Iwan Fals]), namun sekarang terasa miskin, penduduknya banyak yang miskin, penyakitan, banyak orang stres, pengangguran tinggi, lapangan pekerjaan sulit, harga sembako mahal, pendapatan rakyat rendah, orang kayanya hanya sedikit, ekonomi dikuasai orang asing, banyak masyarakat yang belum memiliki rumah, pengamen dan gelandangan dimana-mana, banyak potret jeleknya yang tidak bisa lagi dicatat dikarenakan begitu banyaknya indikator kemiskinan yang melekat pada penduduk Indonesia.

Banyak teori yang mengatakan ini salah "pemimpin", saya mencoba mengamati sendiri dalam kehidupan sehari-hari saya dan memberi kesimpulan bahwa teori tersebut belum tentu benar. Untuk negara tertentu dengan penduduk dan budaya tertentu mungkin bisa dikatakan pemimpin yang memberikan pengaruh, namun dengan Indonesia saya meragukan itu semua. Dari Jutaan kebijakan yang dibuat pemimpin terdahulu pastilah sedikit ada yang berpihak kepada masyarakat golongan rendah, hanya saja penerapan hingga ke level paling bawahnya terkadang kue (baca; kebijakan) tersebut tinggal sepotong. 

Dulu masyarakat desa mengeluhkan tidak ada perhatian pemerintah terhadap desa, ketika ada kebijakan dana desa, pemimpin desa mulai mengambil potongan kue tersebut dengan berbagai cara, baik tersembunyi maupun nyata. ada kebijakan menggratiskan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, namun kenyataan dilapangan Dana BOS tersebut banyak diakali, bantuan siswa miskin dalam dana BOS tersebut hanya ada Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)nya saja, bantuannya entah kemana. ada bantuan bibit karet dan sawit untuk peremajaan hanya parkir di belakaang rumah Pak RT, Pak Kades, Penyuluh Pertanian dan lainnya. begitupun terhadap pupuk subsidi yang dijual ke toko pertanian oleh berbagai oknum dengan berbagai level. Pertanyaan saya pemimpin level mana yang salah?

1. Presiden sebagai kepala negara?

2. Gubernur atau bupati sebagai kepala daerah?

3. Kades atau Pak RT sebagai kepala wilayah?

4. Oknum penyuluh tadi?

5. Atau siapa yang dimaksud pemimpin di sini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun