Mohon tunggu...
Aditira
Aditira Mohon Tunggu... Konsultan - Pengembara kehidupan yang mencoba berbuat sesuatu yang lebih baik bagi kehidupan ini

Kehidupan ini akan berjalan seperti apa adanya. Baiknya tidak terlalu memaksakan diri diluar kemampuan kita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang Bersih Rumput dan Corona

7 April 2020   15:47 Diperbarui: 7 April 2020   15:54 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tukang Bersih Rumput dan Corona

Sambil duduk di pelataran pertokoan di Perumahan Bukit Cimanggu City Bogor, Pak Tua Tukang Bersih rumput, sambil termenung bercerita tentang kehidupannya. "Tadi malam nginap di pos satpam di perumahan Bogor Country, ujarnya.  

Pernah kerja di HpH Korea di Lampung tahun 1982. Rumah saya  di Kampung Nambo, Desa Sukajaya, Kecamatan Taman Sari Bogor, kira-kira satu jam dari sini kalau naik kendaraan.   

Dulu tahun 1980-an gaji 3500 rupiah per bulan cukup untuk sebulan, sekarang 100 ribu habis dalam sehari.   Tanah warisan dikampung sudah habis terjual, mau tani tidak ada lagi lahan, Hampir semua lahan-lahan pertanian di kampung sudah dibeli orang kota. 

Sekarang kerja serabutan dengan menawarkan jasa sebagai tukang bersih rumput di perumahan-perumahan di Bogor. Bantuan Corona katanya ada.  Sudah di data di kampung tetapi sampai saat ini belum jelas berapa dan kapan bantuan itu akan datang, katanya sambil menerawang ke angkasa yang cerah pagi ini.

Duduk sembari  memandang lalu lalang orang yang berkendara mobil dan Motor di perumahan Bukit Cimanggu City.  Ketika ada yang mampir, langsung menawarkan jasanya.  Ada yang menyapa dengan ramah tapi ada juga yang agak takut2 tertular corona langsung berlalu begitu aja.

Realitas hidup, siapa yang salah ? Katanya orang-orang yang belajar tentang negara katanya itu tugas pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya.  Tapi siapa itu pemerintah? Siapa itu negara?  

Pemerintah Indonesia mengurus 260 juta lebih masyarakat Indonesia, yang seperti Pak Tukang rumput itu mungkin Cuma  10 %.  Biarlah... 10% tidak berpengaruh untuk kemenangan dalam pilpres, pilleg atau pemilihan kepala Desa.  Biarlah mereka mencari jalan keluarnya masing-masing. 

Semoga Allah memberikan jalan rejeki  buat mereka.  Yang penting diurus adalah yang mempunyai pengaruh dalam politik kekuasaaan nanti. Yang penting posisi kita sekarang sudah aman terkendali.  

Beras dan lauk pauk tersedia  cukup di gudang mewah dirumah untuk sampai satu tahun ke depan bencana corona melandapun tak masalah. Rumah aman sudah disemport, tabungan cukuplah untuk 10 tahun kedepan, bahkan tak terhingga dan fasilitas internet untuk bersosial media lancar dan mumpuni untuk kampanye.

Masih terlihat sang Pak Tua Tukang bersih rumput duduk termenung sambil memandang orang-orang yang berlalu lalang.  Hendak kemana ia mengadu ?   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun