Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dahlan Iskan: CEO PLN Naik Pangkat Jadi Menteri BUMN

17 Oktober 2011   15:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:50 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berita hari ini tentang Dahlan Iskan naik pangkat menjadi Menteri BUMN cukup mengejutkan saya. Teringat sekitar satu tahun yang lalu, saya menjadikan kepemimpinan Dahlan Iskan sebagai salah satu topik dalam mata kuliah Organizational Behavior. Saat paper dibuat, Dahlan Iskan masih menjabat sebagai CEO PLN. Ini tentu saja menimbulkan sedikit pro dan kontra pada saat presentasi paper.

Terlepas dari paper saya yang akhirnya sukses selama presentasi, saya kembali ingin mengulas tentang kepemimpinan dari Dahlan Iskan. Menurut nara sumber yang merupakan mantan wartawan Jawa Pos, Dahlan Iskan tidak pernah membeda-bedakan bawahannya. Pada setiap kesempatan, dia selalu menyempatkan untuk menanyakan perkembangan bawahannya secara langsung maupun tidak langsung. Pada suatu ketika, menurut nara sumber, Dahlan Iskan rela ’ngemper’ dikarenakan tidak kebagian tempat duduk.Nara sumber yang merasa tidak enak sempat untuk mengajukan tukar tempat, namun ditolak halus oleh Dahlan Iskan dengan alasan dia memang datang terlambat.Sikap seperti inilah yang menjadikan Dahlan Iskan banyak dikagumi oleh bawahannya. Sampai akhirnya Dahlan Iskan berhasil menjadikan Jawa Pos sebagai surat kabar dengan oplah terbesar di daerah Jawa Timur.

Bisnis Dahlan Iskan berkembang bukan hanya pada media cetak namun juga pembangkit listrik di daerah Kalimantan.Bisnis pembangkit listrik ini mungkin menjadi salah satu alasan presiden SBY untuk memilihnya menjadi CEO PLN pada tahun 2009. Pro dan kontra mewarnai keputusan yang telah diambil SBY. Namun kepemimpinan Dahlan Iskan kembali memberikan warna berbeda di tubuh PLN. Mulai dari restrukturisasi organisasi di internal PLN, perubahan teknis serta terobosan baru dalam menjembatani hubunganatasan dan bawahan.

Satu setengah bulan setelah menjabat CEO PLN, Dahlan Iskan langsung mengganti posisi karyawan di PLN, dimana hanya pejabat yang sesuai dengan kemampuan yang dapat tetap dipertahankan.Salah satu restrukturisasi lainnya adalah peniadaan posisi wakil direktur menjadi kepala divisi. Memang terbilang ribet, namun ini dimaksudkan untuk mencoba mengurangi karyawan yang tidak capable di bidangnya.

Perubahan teknis yang dilakukan Dahlan Iskan adalah fokus pada tiga hal yaitu trafo, konversi gas dankonversi pembangkit diesel di luar Jawa. Pembangunan pembangkit listrik tenaga alternatif semakin gencar dicanangkan oleh Dahlan Iskan.Hal ini terkait dengan sangat tingginya cadangan energi alternatif yang masih dapat diperbaharui untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia.

Fakta yang unik adalah terobosan yang telah dilakukan oleh Dahlan Iskan di dalam organisasi PLN. Pada setiap tanggal 17 di setiap bulan yang biasanya diisi dengan ritual upacara diganti dengan diskusi antara karyawan dan atasan. Selain itu pula, Dahlan Iskan membuat ”CEO Note” yang lagi-lagi mencoba menjembatani hubungan antara atasan dan bawahan. Ciri khas dari ”CEO Note” ini adalah selalu diakhiri dengan nasihat dan semangat untuk terus maju. Dan kembali menurut salah satu nara sumber yang bekerja di PLN, Dahlan Iskan lebih menyukai mengendarai kendaraan miliknya dibandingkan kendaraan yang diberikan sebagai fasilitas kantor.

Semua perubahan yang terjadi di tubuh PLN perlahan memberikan dampak positif baik bagi lingkungan internal maupun eksternal.Walaupun pada kenyataannya mimpi Dahlan Iskan untuk dapat memberikan listrik gratis tidak dapat terwujud dan ’byar pret’ tetap terjadi di Indonesia, kepemimpinan Dahlan Iskan patut diacungi jempol.

Hal ini mungkin menjadi alasan bagi presiden SBY untuk memberikan amanat sebagai menteri BUMN pada hari ini.Kontra yang bergulir bahwa pemberian mandat ini sebagai politik balas budi SBY karena kesuksesan di wilayah Jawa Timur yang dibantu oleh Dahlan Iskan.Sedangkan Pro-nya adalah Dahlan Iskan diharapkan membawa angin segar bagi kemajuanBUMN di Indonesia. Kepemimpinan serta tindakan yang tegas diharapkan dapat mengurangi kegiatan kotor dan negatif yang masih banyak terjadi di lembaga BUMN.Sehingga rasanya tidak salahjika saya berharap kehadiran Dahlan Iskan yang berlatang belakang jurnalis mampu membuat lembaga BUMN berubah ke arah yang lebih baik.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun