Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Kurma

The Most Thing Of The Day : Gula Merah !

29 April 2020   13:45 Diperbarui: 29 April 2020   13:44 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Berbuka puasa identik dengan memakan makanan yang manis, baik untuk puasa wajib maupun puasa wajib di bulan Ramadan. Yang menjadi tradisi di Indonesia adalah banyaknya jenis makanan manis untuk berbuka puasa. Kolak tentu menjadi makanan paling ditunggu selama bulan Ramadan.

Ada berbagai jenis kolak yang bisa kita nikmati. Mulai dari kolak kombinasi pisang dan ubi, kolak biji salak, kolak pacar cina ataupun campuran bubur sum-sum dan candil. Jika ditelaah, semua jenis kolak pasti memerlukan gula merah sebagai bahan untuk pembuat kuah kolak.

Tidak dipungkiri harga gula putih yang melonjak tinggi bahkan cenderung langka di bulan kemarin berdampak pula pada harga gula merah. Seperti pengalaman saya pada saat membeli gula jawa di minggu ini, harganya per kilogram adalah dua puluh dua ribu. Hampir setara dengan harga per kilogram gula putih. Sedangkan gula aren saya beli dengan harga tiga puluh lima ribu rupiah per kilogram.   

Kedua jenis gula merah ini adalah bahan yang paling dicari selama bulan puasa. Kandungan dari gula merah yang berasal dari kelapa maupun nira membuat wangi tersendiri pada makanan. Aroma harum dari gula merah membuat cita rasa khas pada kolak. Tidak heran pada saat bulan puasa, permintaan gula merah menjadi sangat meningkat.

Rasa manis sebenarnya dapat digantikan dengan gula putih ataupun gula lainnya. Namun ternyata substitusi kedua jenis gula ini tidak dapat dilakukan pada saat membuat kolak. Manisnya gula putih tetap berbeda dengan manisnya gula merah. Selain itu ciri khas kuah kolak yang berwarna coklat berasal dari gula merah.

Sebenarnya permintaan gula merah di luar bulan Ramadan sudah meningkat sejak dua tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh banyaknya gerai minuman yang menggunakan gula aren sebagai bahan dasar pemanis. Mulai dari minuman bubble sampai dengan kopi. Dapat dikatakan minuman menggunakan gula aren yang merupakan variasi dari gula merah termasuk minuman kekinian.

Sedangkan bagi saya yang penikmat kopi, gula merah memang memberikan cita rasa tersendiri pada saat menyeduh kopi. Ada perpaduan antara harum biji kopi dan harum gula merah. Sehingga saya sendiri sudah terbiasa mengkonsumsi gula merah di luar bulan Ramadan. Namun sampai dengan akhir tahun 2019, saya masih dapat membeli gula aren dengan harga dua puluh lima ribu rupiah per kilogram.

Faktanya gula merah yang berasal dari kelapa maupun nira mengandung lebih banyak vitamin dan mineral sehingga lebih sehat untuk tubuh. Selain itu gula merah berfungsi untuk menambah tenaga. Tidak heran jika pada saat mendaki gunung, salah satu bawaan wajib adalah gula merah. Saya selalu mengulum gula merah pada saat harus mendaki puncak gunung di pagi hari yang membutuhkan banyak tenaga extra.

Harga gula merah yang meningkat ini mungkin menjadi perhatian bagi para pedagang kolak dadakan. Ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh para pedagang. Pertama adalah menaikkan harga tanpa mengurangi takaran gelas untuk kolak. Jika tahun kemarin saya masih dapat harga kolak per gelas sebesar lima ribu rupiah, maka tahun ini harganya naik menjadi delapan ribu per gelas.

Sedangkan strategi kedua adalah menambah jumlah takaran kolak. Dengan harga yang sama, takaran dapat dikurangi seperempatnya. Namun bagi saya pribadi lebih menyukai strategi yang pertama dan mencoba maklum dengan kenaikan harga bahan makanan di tengah kondisi pandemi ini.

Menurut pengamatan saya, masih banyak persoalan yang perlu dibenahi untuk membuat harga gula menjadi stabil. Stabil sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan pemerintah. Mulai dari persoalan di hulu yang berkaitan dengan impor bahan mentah sampai dengan persoalan di bagian hilir yang berkaitan dengan distribusi gula jadi.

Sambil menunggu harga gula stabil kembali, lebih baik kita bersyukur masih dapat menikmati kolak saat berbuka puasa di bulan Ramadan tahun ini.

    

-RSW/DPK/29042020-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun