Mesin Pencatat Waktu Kehadiran

Aku berlari menuju mesin pencatat kehadiran dengan sangat cepat, karena waktu sudah mendekati waktu normal masuk kerja di pagi ini. Seperti enggan untuk terlambat walaupun cuma 1 menit, karena keterlambatan 1 menit bisa di asumsikan sama dengan terlambat 3 jam. 

Keterlambatan kita mencatatkan waktu kerja dibawah 3 jam diartikan sama dengan 3 jam, yaitu Datang Terlambat Kurang Dari 3 jam. Sedangkan jika kita terlambat lebih dari 3 jam sama diartikan dengan kita datang terlambat seharian. Artinya system akan mencatat kita Datang Terlambat Lebih Dari 3 jam.

Saya sendiri tidak tahu pasti kenapa mekanismenya seperti ini, padahal jika kita mengacu pada proses produksi bahwa setiap menit akan sangat berbeda dalam menghasilkan unit produksi. Di era dimana kecepatan sangat di butuhkan, mungkin dengan system ini dianggap effectif dalam menekan keterlambatan kehadiran para pekerja. Sehingga dengan melakukan pencatatan waktu kerja sesuai dengan yang sudah ditetapkan akan berdampak juga pada hasil produksi yang sesuai dengan target.

Walaupun terkadang terjadi error pada mesin pencatat waktu kehadiran, tetapi tidak menyurutkan para pekerja untuk datang tepat waktu, bahkan cenderung akan datang lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan. Jadi sudah sangat effectif mesin ini digunakan. Kita akan berusaha untuk datang sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan. Walaupun terkadang kepulangan kitapun akan melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. 

Tapi bagi sebagian pekerja akan tercatat sebagai overtime tetapi ada juga yang dianggap sebagai loyalitas. terkadang loyalitas ini yang membuat kita merasa berlebihan dalam menyikapinya. Karena biar bagaimanapun tempat kita bekerja adalah tempat dimana kita menggantungkan dapur kita agar bisa terus ngebul.

Semoga dengan adanya mesin pencatat waktu kehadiran bagi pekerja, bukan menjadi penghalang setiap pekerja untuk beraktifitas dan menjadikannya sebuah motivasi agar tetap semangat dalam bekerja. Karena dengan kehadiran para pekerja tepat waktu akan membuat proses produksi dapat berjalan dengan normal.