Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awal Bolang Berbagi dan Rekreasi Kembali

31 Agustus 2016   15:17 Diperbarui: 1 September 2016   12:16 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya bersama Bolang berbagi dan rekreasi kembali…

Setelah 3 bulanan berada di Bandung karena libur kuliah dan melaksanakan magang,  otomatis saya tidak mengikuti kegiatan bersama Bolang. Namun, rindu telah terobati. Akhirnya saya bisa kembali dolan bareng Bolang. Tepat seminggu sebelumnya memang sudah bertemu untuk rapat kegiatan Bolang selanjutnya. Sabtu kemarin adalah salah satu kegiatannya. Kami singgah di sawah Pak Rachman, salah satu anggota Bolang juga dan yang terakhir bersilaturrahim ke rumah salah satu anak berkebutuhan khusus yang nantinya akan Bolang santuni.

Silaturrahim Ke Sawah

Sabtu lalu akhirnya Bolang kesampaian untuk main ke sawah pak rahman, salah satu anggota Bolang. Memakan waktu 1-1,5 jam perjalanan dari Kota Malang, Bolang pun sampai di gubuk Pak Rahman. Lokasinya berada di perbatasan antara Pakis dan Tumpang tepatnya di Desa Wangkal Kecamatan Poncokusumo, Kab Malang.  Ketika sampai sana waktu sudah lewat dari jam makan siang. Berhubung Bolang belum makan siang, jadilah kami bersama meyantap nasi bakar khas Bu Lilik. Sehabis makan kami jalan sekitar gubuk dan mengambil beberapa sayuran seperti sawi, labu siam, dan juga mentimun. Tentunya sudah izin pemilik ya. Selain itu kebun Pak Rahman cocok buat foto-foto. Bukan blogger kalo nggak foto-foto :D

Bolang di kebun pak rachman (Dok. Bolang)
Bolang di kebun pak rachman (Dok. Bolang)
Cukup lama juga Bolang menghabiskan waktu di gubuk Pak Rahman. Banyak yang kami lakukan selain makan dan foto. Pokoknya disana kami benar-benar memperat persaudaraan. Banyak bercanda dan tertawa. Oh ya, Bolang juga punya dua anggota baru, tambah lagi keluarga. Dari Pak  Rachman sendiri saya belajar kesederhanaan dan ketekunan. Mana ada petani yang nggak tekun, nggak bakal panen-panen lah ya kalo nggak sabar bercocok tanam dan merawat tanamannya. Selain itu Pak Rachman terbilang cukup sederhana karena ketika digubuk beliau bisa makan apa yang ada. Cukup telor, sambal dan sawi rebus itu sudah nikmat kata Pak Rachman.

collage-2016-09-01-1-57c7b5e83197737363733896.jpg
collage-2016-09-01-1-57c7b5e83197737363733896.jpg
Survey untuk Bolang Berbagi

Kegiatan sabtu lalu adalah langkah awal kami untuk acara santunan yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Awal mula rencana ini berawal dari event puisi yang diadakan oleh salah satu anggota Bolang, mbak Desol. Sebelumnya mbak Desol pada awal tahun lalu sempat melaksanakan event 100 puisi orang kecil. Terpilihlah 100 puisi dari 100 kompasianer yang sudah dibukukan dan siap dipesan. Hasil penjualan buku ini lah yang akan didonasikan bagi orang yang membutuhkan salah satunya adalah anak lelaki yang sudah Bolang kunjungi sabtu lalu.

Dede Sofyan (Dok. Bolang)
Dede Sofyan (Dok. Bolang)
Anak lelaki ini salah satu murid dari Mas Saiful, salah satu anggota Bolang. Ia bernama Dede Sofyan. Awal bertatap muka saya lihat Dede normal secara fisik, bisa berjalan normal tapi memang bentuk wajah juga perawakan Dede kecil dan kurus. Anak Sekolah Dasar kelas 5 ini secara sepintas memang terlihat sama dengan anak kebanyakan tetapi tenyata ada Dede berbeda. Dede lahir hanya memiliki berat 7 ons. Hingga umur 3 tahun, Dede tidak tumbuh seperti anak lainnya. Ia hanya tidak bisa berjalan, ibunya bertutur jika Dede hanya bisa ngesot saja. Beruntungnya setelah tiga tahun berlalu, Dede mulai tumbuh normal, bisa dan cukup lanjar ketika berkomunikasi. Hanya badannya saja yang telihat tetap kecil dan kurus untuk anak normal seusianya.

Dede adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Ia lahir dari pasangan Bapak Ajid dan Ibu Kuraisin. Keduanya ternyata bukan asli orang Malang, Pak Ajid sendiri sudah 30 lebih merantau dari Tasikmalaya ke Malang. Barulah tahun 2005 ia membawa serta keluarganya merantau. Meski asli sunda tapi Pak Ajid dan istri sudah pindah kependudukan dan menjadi warga Kota Malang.

collage-2016-09-01-2-57c7b970349773b35ef39f22.jpg
collage-2016-09-01-2-57c7b970349773b35ef39f22.jpg
 Pak Ajid sendiri saat ini berprofesi sebagai satpam di SD dimana Dede bersekolah, SDN Pandanwangi 3. Ternyata Pak Ajid juga menjadi satpam di perumahan Araya saat malam hari. Ibu Dede bercerita jika gaji suaminya hanya 500 ribu rupiah perbulan. Meski begitu pekerjaan suaminya saat ini masih jauh lebih baik daripada sebelumnya. Sebelum menjadi satpam Pak Ajid pernah berprofesi sebagai tukang kerupuk, berhubung sang juragan bangkrut akhirnya ia menjadi tukang rongsokan.Sedangkan ibu Dede sendiri bekerja sebagai pembantu di perumahan yang sama dimana suaminya bekerja. Tugasnya bersih-bersih rumah dan menyetrika mulai pagi hingga jam 12 siang. Penghasilannya pun tidak menentu setiap harinya mulai dari 10 ribu hingga 35 ribu/hari.  

Sebelumnya Bolang mendapat kabar dari Mas Syaiful jika keluarga ini mengontrak di satu rumah kecil. Sayangnya 4 bulan lagi masa kontrakannya habis dan keluarga ini masih belum mengetahui akan pindah kemana. Masa sewanya tidak bisa diperpanjang karena pemilik rumah akan merenovasi rumah kontrakan tersebut. Selain dari kondisi Dede dan ekonomi keluarga yang kekurangan, Bolang merasa jika keluarga Dede sangat cocok menjadi sasaran santunan untuk Bolang Berbagi kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun