Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ubah Sampah Jadi Kompos, Inovasi Paling "Doable" dari PUPR

5 Desember 2017   23:06 Diperbarui: 6 Desember 2017   00:24 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20171119-073026-5a26c3944548026a130031d5.jpg
img-20171119-073026-5a26c3944548026a130031d5.jpg
Untuk membuat kompos tentu sampah yang digunakan adalah sampah-sampah organik seperti bekas sayuran, kulit buah, sisa makanan dan sampah lain yang bukan plastik, kaleng, kaca, kertas. Jadi biasakan untuk selalu pisahkan sampah organik dan non-organik di rumah.

Selanjutnya, sampah organik biasanya mengandung air sedangkan untuk pembuatan kompos, kadar air sampah harus 55% saja. Penirisan sampah untuk mengurangi kadar air perlu dilakukan sebelum dibuat menjadi kompos. Setelah itu perhatikan juga ukuran sampah, pastikan ukurannya tidak lebih dari 5cm. Jika sampah berukuran besar, sebaiknya dipotong-potong terlebih daluhu agar memudahkan proses penguraian.

Hal yang perlu disadari, kita yang memproduksi sampah sehingga kita pula memiliki tanggung jawab atas sampah yang kita buat. Hal paling sederhana mulai dari makan secukupnya dan tak bersisa.

Jika mau dan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan, mengolah sampah jadi kompos sangat bisa dilakukan oleh siapapun karena mudah dan bisa memilih beragam teknologi pengomposannya.

Cara pengomposan sebenarnya beragam mulai dari teknik cascing (bekas cacing), komposter tanam, komposter yang dikubur dalam tanah secara manual. Namun, dari beberapa jenis komposter yang dijelaskan Ibu Lia, menurut saya yang paling mudah adalah jenis komposter pot. Kelebihannya komposter pot bisa langsung jadi media tanam dan cocok untuk warga yang tidak memiliki lahan kosong dirumahnya. Cara membuatnya komposter pot:

  1. Siapkan pot atau barang tak tepakai di rumah seperti baskom, ember, kaleng yang bocor, karung atau beragam barang yang sudah tidak digunakan. Kemudian buat beberapa lubang dibagian bawahnya.
  2. Masukan kerikil-kerikil atau ranting-ranting yang berfungsi sebagai rongga udara dan tempat keluar air. Ada juga yang menggunakan saringan tanpa perlu proses penirisan sampah, khusus ini bisa digunakan di tempat yang berukuran besar seperti tong/ember besar.
  3. Selanjutnya, jika punya kompos yang sudah jadi bisa dimasukan untuk merangsang proses penguraian agar lebih cepat. Tahap ini opsional, jika tidak ada bisa langsung masukan sampah tanpa bantuan kompos.
  4. Kemudian, masukan sampah organik rumah tangga lalu tutup dengan tanah. Proses ini bisa diulang hingga tempatnya penuh.
  5. Tunggu satu minggu- satu bulan hingga warna sampahnya menjadi hitam. Tanda kompos yang berhasil dibuat adalah berwarna hitam dan tanahnya gembur.
  6. Khusus untuk komposter pot, bisa langsung di masukan biji-bijian tanaman apapun karena jenis komposter ini jadi media siap tanam.  

img-20171119-093719-5a26c39db3f86c052b7c8c62.jpg
img-20171119-093719-5a26c39db3f86c052b7c8c62.jpg
Aplikasi Reduce, Reuse, Recycle Dalam Pembuatan Kompos Sampah

Dalam proses membuat kompos sebenarnya kita melakukan reduce karena tidak membuang sampah rumah tangga. Reuse terjadi ketika kita menggunakan barang-barang tak terpakai untuk pot-pot pembuatan kompos. Proses recycle, sampah yang kita buang di buat menjadi kompos dan menjadi produk baru yang bermanfaat.

Satu hal penting yang disampaikan Ibu Lia, mungkin pembuatan kompos terlihat ribet tetapi jika kita cinta dengan lingkungan dan peduli dengan sekitar kita, hal ini tentu tidak berat sama sekali. Selain itu, jika kita benar-benar mengolah sampah rumah tangga yang 50% setidaknya kita mengurangi jumlah sampah yang kita buang ke TPA.

 Bayangkan, jika semua orang melakukan hal ini, tentu sangat membantu petugas sampah, pemerintah setempat, dan juga kita turut berkontribusi menjaga lingkungan karena jumlah sampahnya berkurang. Belum lagi jika kita mengumpulkan sampah-sampah kertas dan botol lalu kita jual atau kita beri secara cuma-cuma pada tukang loak? We help our earth to live longer karena sampah yang kita buat kita kelola dengan baik sehingga membantu meminimalisir pencemaran yang diakibatkan oleh sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun