Mohon tunggu...
Rara Muhammad
Rara Muhammad Mohon Tunggu... Karyawan -

Galau lewat kata, galau jadi karya. Writing to heal myself. Visit my blog http://raramuhammad.com anda my account IG https://www.instagram.com/raramuhammad09/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ubah Sampah Jadi Kompos, Inovasi Paling "Doable" dari PUPR

5 Desember 2017   23:06 Diperbarui: 6 Desember 2017   00:24 3376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program BALITBANG ini merupakan salah satu pendukung dari terciptanya Pengembangan Kota Hijau. Green Pedestrian ialah program untuk menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman, indah, dan juga dekat dengan pusat aktifitas.

  1. Limbah Plastik Jadi Aspal

Terkenal dengan sulit diurai juga merupakan limbah yang jumlahnya cukup banyak, BALITBANG berinovasi memanfaatkan limbah plastik sebagai campuran aspal. Sifat alami aspal yang tidak tahan dengan cuaca yang berubah-rubah membuat aspal mudah rusak.

Percampuran bahan plastik yang notabene merupakan polimer membuat umur jalanan menjadi lebih panjang dan tahan lama. Ditambah, limbah plastik menjadi bermanfaat jika digunakan sebagai campuran untuk aspal jalan.

   

teknologi-pemanfaatan-limbah-plastik-1-5a26c2480d2d236d8d3cd9d2.jpg
teknologi-pemanfaatan-limbah-plastik-1-5a26c2480d2d236d8d3cd9d2.jpg
  1. Ubah Sampah Jadi Kompos

Mengubah sampah jadi kompos mungkin bukan hal baru, tapi program ini terus menerus dikampanyekan karena dampaknya dalam mengurangi jumlah sampah bisa dibilang cukup signifikan. Sampah rumah tangga dalam keselurahan jumlah sampah bisa mencapai 50%.

Jika sampah rumah tangga diolah tentu bisa mengurangi jumlah sampah di TPA. Selain itu, ada efek domino lain yang didapat dari pengolahan sampah menjadi kompos, diantaranya: sampah jadi lebih bernilai, hidup go green dengan menanam tamanan dengan adanya kompos/media tanam dari sampah rumah tangga.

 

Mengurangi Sampah Dengan Membuat Kompos Dari Limbah Rumah Tangga

Dari sejumlah hasil penelitian yang dilakukan BALITBANG, produk kompos dari sampah rumah tangga ini yang membuat saya penasaran. Sejauh yang saya tahu, kompos terbuat dari sampah halaman seperti daun-daun kering dan juga kotoran hewan seperti kotoran sapi. Namun, mendengar penuturan dari salah satu peneliti di PUSLITBANG Perumahan dan Pemukiman, Ibu Lya Meilany, membuat saya tergerak untuk memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi kompos yang memiliki nilai guna. 

Ibu Lia menjelaskan jika pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos sebenarnya mudah asal kita mau dan peduli akan lingkungan sekitar. Pembuatannya pun tak perlu bahan-bahan yang sulit didapat.  Jika niat, semua bisa menggunakan barang tak terpakai yang ada di rumah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari pengolahan limbah adalah pemilahan sampah, kadar air dari sampah, dan ukuran sampah. Jika sudah paham akan ketiga hal ini, pengaplikasinnya bisa dimana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun