"Lama kelamaan atau mungkin bentar lagi orang dah jarang nyetak kalender Ra!!" Cerita Atasan saya Direktur Operasional, setelah mengambil keputusan kalau tahun 2022 perusahaan tempat saya bekerja tidak lagi mencetak kalender untuk tahun 2022. Alasan idealnya klasik dia bilang udah ga efektif, sekarang semua perlahan akan beralih ke dunia digital. "Sekarang semua orang mantengin hape mereka, kita bisa bikin kalender model digital saja. nanti teknisnya kirim pdf saja ke mereka".Â
"Lihat tuh surat kabar sudah tidak keliatan lagi di lampu merah, di pasar, terus toko buku sekarang udah sepi, orang-orang lebih seneng melototi hapenya. di hapenya semua ada, berita-berita ada, ebook bahkan kalau cuma kalender gampang banget ra, ada aplikasinya!!"
"Iya juga ya pak", tandasku
Mungkin ada benarnya tanggapan bos diatas tetapi dunia perdisainan tetap jalan, yang berubah hanyalah outputnya. Perubahan ini terjadi karena bergesernya dimensi pola laku manusia bahkan secara global keranjingan gadget. Dunia desain grafis udah mulai merambah juga ke aplikasi aplikasi android. semuanya nanti akan bergeser kayaknya.Â
Diaplikasi android jika kita menjadi aplikasi kalender memang sudah banyak. Hal ini bisa dijadikan ada indikasi perubahan beralihnya kalender yang selama ini hardcopy ke softcopy. Tetapi menurut meeting tim marketing di pabrik saya, salah satu manager mengatakan jika persoalan kalender tetap masih tidak akan berubah ke digital karena fungsinya memang tak berubah dari dulu. Orang dulu dan sekarang tidak menggeser fungsi utama nya, orang-orang masih menaruh kalender di tembok mereka, atau di meja mereka. Berbeda dengan surat kabar, majalah yang memang sekarng begeser ke digital dan sudah ditinggalkan.
Ah ternyata manager ini beda dengan direktur. Kalau menurut saudara-saudara gimana, apakah Kalender Digital akan Menggeser Kalender Konvensional.
