Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menabung Jaga Stabilitas Keuangan

10 Agustus 2020   14:57 Diperbarui: 10 Agustus 2020   15:12 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Kompas Madura

Ada banyak hal yang sebelumnya, mungkin kita anggap belum perlu atau bahkan tidak penting. Kita pun akhirnya bersikap abai. Salah satunya, yang sangat saya rasakan saat ini yakni ajakan untuk menabung.

Masih ingat dengan kampanye ajakan menabung yang pada era 90-an gencar dikoar-koarkan dilayar televisi, radio dan berbagai pamplet serta baliho. Kala itu, pihak perbankan dengan gesit menawarkan berbagai produk tabungan.

Ragamnya sangat banyak. Ada tabungan yang berkategori untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa. Tabungan khusus untuk wanita karir, ibu rumah tangga, pebinis dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Ada pula tabungan yang didasarkan pada manfaat atau kegunaan. Contohnya, tabungan pendidikan, tabungan haji dan umroh dan tabungan perumahan. Nasabah dapat menggunakan uang tabungannya sesuai dengan peruntukan yang sudah ditentukan.

Tabungan Pendidikan, misalnya. Jangka waktu menabung dapat diatur dengan jangka waktu tertentu dan dapat dicairkan ketika ada kebutuhan untuk pendidikan anak. Biasanya, ketika anak-anak memasuki usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan perguruan tinggi.

Begitu juga dengan tabungan haji dan umroh. Nasabah akan menabung dengan jumlah tertentu dalam waktu tertentu. Setelah uang tabungan cukup, nasabah pun dapat menunaikan ibadah haji atau umroh.

Bagi mereka yang sudah mempunyai tabungan dari dulu, tentunya pada saat krisis seperti sekarang ini akan aman-aman saja. Ada uang yang dapat dimanfaatkan untuk menutupi keperluan, sementara penghasilan bulanan berkurang. Tinggal cairkan saja uang tabungan yang ada.

Menabung di bank dan lembaga keuangan non bank, selain memberikan manfaat untuk diri sendiri juga menjadi salah satu kunci menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SKK). Uang yang ditabung di bank dapat menjadi sumber pendanaan bagi masyrakat yang membutuhkan pinjaman/kredit.

Ada baiknya, mulai sekarang giatkan menabung. Seperti pesan nenek dulu, mulai dengan jumlah kecil dulu. Saat ini sudah banyak produk tabungan investasi yang nilai setoran bulananya sangat terjangkau. Kisaran Rp.100.000,- per bulan. Bahkan untuk anak-anak ada yang cukup dengan Rp 50.000,-.

Setidaknya, kalau memang belum bisa dilakukan sekarang, pasang niat saja dulu. Nanti, saat kondisi keuangan sudah lebih baik langsung direalisasikan.  

Tabungan merupakan salah satu produk keuangan yang ditawarkan perbankkan dan Lembaga keuangan non bank. Namanya saja yang berbeda, tapi pada dasarnya sama. Namun, dalam hal ini, ada baiknya mencari tahu lebih banyak hak dan kewajiban serta resikonya.

Selain menabung ada banyak cara yang dapat dilakukan, dalam rangka menjaga stabilitas keuangan.  Membeli Surat Berharga Negara (SBN) atau sukuk misalnya. Dana pembelian SBN dapat membiayai pembangunan infrastruktur dan belanja negara. Begitu juga kalau kita berwirausaha dengan dana sendiri, pinjaman bank ataupun crowdfunding, maka terciptalah lapangan kerja sehingga banyak orang bisa membiayai hidupnya.

Perputaran dana ini, bila dikelola dengan baik dan dikelola dengan kehati-hatian, akan mendorong negeri ini tumbuh bersama. Dan kesemua produk keuangan ini beserta keterkaitannya, merupakan cakupan dari Kebijakan Makroprudensial, yang dijalankan oleh Bank Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun