Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Go to LL, Drink Kong Djie"

7 Maret 2018   16:31 Diperbarui: 7 Maret 2018   16:46 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi merupakan minuman terfavorit kedua setelah teh. Minuman berwarna hitam pekat ini disukai banyak orang. Umumnya laki-laki dewasa, tapi banyak juga wanita yang gemar menyeruput kopi. Bahkan di masyarakat awam, di Indonesia, anak bayi yang diberi minum kopi berkhasiat menghindari kejang. 

Wikipedia menulis kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).

Setiap daerah punya ke-khas-an masing-masing. Mulai rasa, cara penyajian, kemasan mau pun cara masak. Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang dulunya merupakan bagian Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pun begitu. Babel punya warung kopi yang terkenal seantero Indonesia. 

Rasa yang khas membuat kopi dari Babel terkenal. Tidak jarang ada wisatawan yg kembali berkunjung ke Babel agar bisa kembali menikmati kopi khas Babel. Kong Djie, satu diantara warung kopi termashur dari Babel. Khabarnya, pengunjung warung kopi ini tak pernah sepi dari sejak dibuka hingga tutup. Omset dari penjualan kopi menjadi pemasukan utama. Ya namanya juga warung kopi.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Nah, bagi yang ingin menikmati kopi khas Kong Djie, sekarang tak meski ke Babel. Kamis, 1 Maret 2018 telah dibuka Kong Djie Cofee. Terletak di samping Mapolres Lubuk Linggau, Jl Jendral Yos Sudarso, Kota Lubuk Linggau.

Ada beberapa varian kopi yang dijual disini. Bagi yang suka kopi hitam boleh pesan Hot Kopi Kong Djie. Ada juga kopi susu, es kopi, dan es kacang merah.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Minum kopi tentunya kurang enak tanpa teman. Jangan khawatir, disini juga tersedia aneka makanan ringan untuk menemani kopi. Diantaranya, srabi, kue dan martabak India. Untuk yang suka makanan khas Palembang, Sumsel ada pempek, celimpungan, laksan, model dan tekwan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Soal harga, menu yang dijual disini sangat terjangkau. Hot kopi Kong Djie Rp 11.000,-, kopi susu Kong Djie Rp 12.000,-, es kacang merah Kong Djie Rp 5.000,-. Murah bukan? Kisaran harganya mulai Rp 5.000,- sampai Rp 12.000,- per cangkir. Makanannya juga dijamin tidak menguras kantong. Pempek kapal selam Rp 8.000,-, bakso Rp 10.000,-, pempek kecil Rp 2.500,-, martabak india Rp 10.000,- dan serabi Rp 3.000,- per buah.

Tentang rasa, hemmmmm bisa dibilang delicius......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun