Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Penulis - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai.Jangan berhenti, jangan merendah, selesaikan pertandinganmu. Kita berkarya untuk keabadian. Sesungguhnya karya adalah anak. Biarkan ia berproses, tumbuh dewasa dan menemukan jodohnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran IPS pada Kurikulum 1984 dan Kurikulum 1994

9 Juni 2021   12:16 Diperbarui: 9 Juni 2021   12:25 3517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan IPS pada Kurikulum 1994

      Pembahasan digunakannya kurikulum ini didasarkan pada dokumen resmi yang ada yaitu keputusan dan kebudayaan no. 060/U/1993 tentang kurikulum Pendidikan Dasar yang  menyatakan struktur SMA terdiri dari Prograam Bahasa,program IPA, dan program IPS.Kurikulum 1994 lebih berupaya pada memadukan kurikulum kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 1975 dengan kurikulum 1984, anatara pendekatan proses siswa

Pada kurikulum 1994, mata pelajaran IPS mengalami perubahan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena berlakunya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perubhan yang terjadi adala digantinya Pendidikan Moral Pancasila menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kedudukan PPKn ini masih tetap sebagai mata pelajaran dalam lingkup IPS khusus dan wajib diikuti oleh siswa semua jenjang pendidikan.

Siswa dipandang sebagai pribadi yang aktif dengan diterapkannya model pembelajaran CBSA. Kegiatan belajar cenderung mengejar target berupa materi yang harus dikuasai, berorientasi kognitif saja. Tetapi banyak yang protes dengan sistem ini karena seakan-akan beban belajar dinilai terlalu berat. Hal Inilah yang menjadi kekurangan dari pelaksanaan kurikulum ini. Siswa dituntut untuk terus terlibat aktif padahal siswa pasti sulit untuk mengikuti. Dan materi pelajaran yang dikejar juga kurang relevan dengan aplikasi sehari-hari. Namun kelebihannya, siswa untuk memecahkan masalah dengan dasar pemikiran yang logis, kristis, rasional,jujur, cermat, efisien dan efektif.

Ciri-ciri Kurikulum 1994

  • Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan system catur wulan.
  • Pembelajaran berorientasi pada isi pelajaran yang cukup padat.
  • Bersifat populis, berlaku bagi semua siswa di Indonesia. Dan disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.
  • Guru menghendaki keterlibatan siswa secara aktif.
  • Pengulangan-pengulangan materi untuk pemantapan pemahaman.
  • Kekurangan. Beban siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa (Drost, 1998).

REFERENSI

(n.d.). Retrieved from file.upi.edu > Direktori > FPBS > Sejarah Perkembangan Kurikulum

Drost, J. I. (1998). Sekolah: Mengajar atau Mendidik? Jakarta: Kanisius.

Hasan, H. (1995). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: DEPDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun