Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Penulis - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai.Jangan berhenti, jangan merendah, selesaikan pertandinganmu. Kita berkarya untuk keabadian. Sesungguhnya karya adalah anak. Biarkan ia berproses, tumbuh dewasa dan menemukan jodohnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dosa yang Dianggap Pantas: Tidak Bersyukur

18 Mei 2020   09:52 Diperbarui: 18 Mei 2020   09:53 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari sama-sama kita merenungkan sejenak. Apakah kita sudah mengucap syukur hari ini. Mulai dari kita bangun dari tidur, berjalan, memasak atau melakukan rutinitas kita lainnya. Apakah kita sungguh-sungguh ambil waktu menikmati kasih Allah di pagi hari dan meminta kekuatan serta penyertaannya untuk menjalani hari ini.

Bersyukur adalah kata yang sangat mudah diucapkan namun sulit untuk diaplikasikan. Belum lama kita bangun dari tempat tidur kita, sudah berapa kali kita mengeluh? 

Mungkin kita mengeluh," aduh dingin sekali pagi ini (jika anda berada di dataran tinggi)" atau "ihh mendung terus, gimana mau ke ladang kalau begini?" atau mungkin ada juga yang mengatakan "malas banget, bangun pagi harus standby di depan laptop gara-gara kelas online" dan mungkin masih banyak lagi yang kita keluhkan.

Kitab 1 Tesalonika 5:18 mengingatkan kita agar mengucap syukur dalam segala hal. Dan disana juga disebutkan alasan bersyukur yaitu Allah sendiri yang menghendaki demikian. 

Bagaimana kita bisa bersyukur jika banyak hal buruk yang menimpa kita? Saya ingin menjelaskan konsep bersyukur yang mungkin bisa membantu kita untuk selalu mengucap syukur. 

Secara pribadi ini juga sangat membantu saya untuk menguap syukur kepada Allah sehingga saya selalu merasa lebih baik dan merasa bahwa Allah itu juga baik.

Konsep bersyukur bagi saya adalah bersyukur bukan "karena" tetapi bersyukur "meskipun" artinya kita bersyukur bukan karena hal-hal yang baik, yang menyenangkan kita tetapi bersyukur meskipun banyak hal buruk atau tidak menyenangkan terjadi. Sebagai contoh yang saya alami, suatu kali saya mempersiapkan microteaching saya. 

Saya yakin pada malam sebelumnya saya sudah mempersiapkan power point yang akan saya gunakan untuk mengajar dan saya juga sudah mempersiapkan perlengkapan lainnya. 

Keesokan paginya saya membuka file power point saya. saya terkejut file saya berantakan. Sebagian materi yang saya cantumkan hilang dan saya harus memperbaikinya padahal waktu yang saya miliki hanya 60 menit belum lagi mempersiapkan komputer dan lain sebagainya. Saya baru menyadari bahwa saya tidak langsung menyimpan file setelah diedit. 

Hal ini membuat saya panik. Puji Tuhan saya memiliki file cadangan yang di dalamnya terdapat semua materi sekalipun belum dihias dan sebagainya. Puji Tuhan juga saya memiliki template sehingga saya bisa memindahkan isi dari file cadangan tadi ke template yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun