Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Penulis - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai.Jangan berhenti, jangan merendah, selesaikan pertandinganmu. Kita berkarya untuk keabadian. Sesungguhnya karya adalah anak. Biarkan ia berproses, tumbuh dewasa dan menemukan jodohnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik dan Keindahan Tuhan

7 Oktober 2019   21:57 Diperbarui: 7 Oktober 2019   22:07 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2 Oktober 2019 resmi ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Tanggal tersebut merupakan ketetapan yang dikeluarkan oleh presiden pada KEPRES RI Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Hari Batik Nasional Berdasarkan pengukuhan (UNESCO) terhadap batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda warisan manusia. 

Penetapan ini tentu bukan sesuatu yang instan. Sebelum itu polemik terjadi dengan negara Malaysia yang mengklaim batik sebagai hasil kebudayaan mereka hal ini menggerakkan pemerintah Indonesia mengambil langkah dalam pengajuan tentang batik ini kepada UNESCO, masuk dalam tahap pemrosesan hingga pengesahannya.

Saat ini mata dunia sudah memandang batik sebagai warisan budaya Indonesia. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah memiliki kesadaran tersebut? Apakah kita semakin mencintai batik sebagai hasil buah tangan anak bangsa kita? Apakah kita sadar estetika yang ada di dalamnya?

Saya pribadi dulu tidak terlalu menganggap Hari Batik Nasional sebagai sesuatu yang istimewa. Pemikiran saya adalah batik hanya identik dengan budaya Jawa dan tidak ada hubungannya dengan kebudayaan saya. 

Hal itu juga didukung oleh berbagai isu-isu yang seakan membuat negara ini begitu semrawut dan memiliki citra negatif. Misalnya, isu rasisme, kekerasan, berita bohong dimana-mana, provokasi, korupsi dan masih banyak lagi. 

Namun saat ini Tuhan kembali mengingatkan saya bahwa Tuhan mengizinkan begitu banyak proses dan problematika yang harus dilalui bangsa Indonesia demi perjuangan membentuk negara Indonesia. 

Penyertaan Tuhan itu sangat nyata bagaimana Indonesia tetap bertahan melawan bangsa asing hingga sekarang melawan bangsa sendiri yang memiliki ideologi berbeda dari ideologi Pancasila.

Tuhan memperlihatkan keindahan ciptaan-Nya dari sumber daya alam Indonesia dan buah karya tangan anak bangsa. Salah satunya batik. Setiap motif pada batik menunjukkan ketelatenan, ketelitian dan kecerdasan intelektual anak bangsa. 

Paduan warna menunjukkan keindahan perbedaan dalam suatu harmoni. Setiap garis yang terhubung membentuk bidang tertentu yang memiliki makna luhur yang menyatu dengan kain sebagai media penyampaiannya. 

Saya merasa sangat bersyukur. Tuhan masih menunjukkan kasih karunianya melalui keindahan batik yang mungkin terlihat biasa. Namun percayalah, itu sangat indah. 

Tuhan menunjukkan keindahannya melalui pemikiran ciptaan-Nya. Ia mendesain pemikiran kita untuk mengembangkan desain-desain yang indah.

Poin lain yang saya temukan tentang Allah yaitu ia adalah Allah yang aktif menyertai dan menopang ciptaan-Nya. Jika kita pikirkan lagi, siapa kita di mata Tuhan sehingga Tuhan menyertai dan mengizinkan kita mengecap keindahannya?

 Kita bukan siapa-siapa. Kita hanya ciptaan yang terbatas. Oleh kemurahan Tuhan kita bisa hidup menjadi warga Indonesia yang sarat dengan keindahan.

2 Oktober 2019, dalam memperingati Hari Batik Nasional, pihak fakultas membuat kebijakan yang tidak bersifat wajib untuk mahasiswa menggunakan batik. 

Tetapi saya bersyukur bahwa Tuhan menunjukkan saya satu lagi fakta bahwa ternyata masih banyak orang yang menghargai dan mencintai budaya bangsanya. Menggunakan baju batik mungkin hal biasa. 

Namun sekarang bisa berbeda jika dilihat dari perspektif lain. Di tengah hiruk-pikuk fenomena-fenomena yang sedang terjadi, Tuhan mengajak saya kembali merenungkan bahwa ada keindahan lain yang harusnya saya dan teman-teman sekalian perlu syukuri. Seharusnya kita mencintai keberadaan kita saat ini. 

Seharusnya kita menikmati keindahan budaya kita sendiri. Maka dari itu, saya mengajak kita semua untuk mengambil sebuah moment perenungan untuk kita melihat hal baik yang Tuhan izinkan untuk kita nikmati. 

Tak usah menghebohkan fenomena tetapi redam lalu ambil solusi konkrit dan selanjutnya biar Tuhan bekerja karena Tuhan yang tak terbatas mampu menggunakan segala cara mewujudkan setiap rancangan-rancangan-Nya. 

Mari kita tumbuhkan optimisme kita bahwa negara kita akan lebih baik jika kita menyadari hal-hal baik pula. Ambil langkah sederhana saja dengan berbagi nilai-nilai positif dari gadget kita. Mari bagikan keindahan kebudayaan kita pada dunia. Aku cinta Indonesia, kamu cinta Indonesia dan Tuhan cinta kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun