Mohon tunggu...
Ranti Rahmawati
Ranti Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Inggris Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Penulis masa depan bergenre romantis religi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kekuatan Jalur Langit

5 Desember 2022   05:12 Diperbarui: 5 Desember 2022   05:19 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki yang baik hati bernama Mumtadz. Dia adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro di Universitas Bandung. Kesehariannya menjadi sorotan banyak orang karena dia merupakan mahasiswa berprestasi yang aktif dalam perkuliahan dan organisasi. Selain itu, dia merupakan mahasiswa teladan yang selalu melaksanakan ibadah dimanapun dia berada dan dalam kondisi apapun. Tentunya hal ini membuat dia dikagumi banyak wanita, tapi dia selalu menghindar ketika ada wanita yang mendekatinya. Bukan tidak menyukai wanita tersebut, melainkan dia hanya menjaga pandangan dan hatinya untuk istrinya kelak.

Keesokan harinya Mumtadz menghadiri seminar kampus dengan tema “ Menikah adalah Ibadah”. Dia menghadiri seminar ini tentunya untuk mendapatkan ilmu mengenai pernikahan karena seorang laki-laki akan menjadi pemimpin dalam rumah tangganya. Seminar ini dihadiri oleh sebagian besar mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bandung. Pemateri dalam seminar ini pun seorang wanita muda yang bernama Maira Kayla Nazwa. Dia merupakan seorang mahasiswi jurusan PAI yang ternyata satu kampus dengan Mumtadz. Meskipun Maira masih muda, tetapi pengetahuan tentang agamanya sudah luar biasa.

Penyampaian materi pun telah dilakukan oleh Maira, sampai tiba saatnya sesi tanya jawab dimulai. Tertujulah mata Maira kepada salah satu peserta seminar yang tidak lain adalah Mumtadz.

“Baik saudara dipersilakan untuk bertanya.” ucap Maira.

“Perkenalkan nama saya Muhammad Mumtadz dari jurusan Teknik Elektro dari Universitas Bandung , saya ingin bertanya mengenai seorang laki-laki seperti apakah yang bisa dikatakan siap untuk menikah?” tanya Mumtadz.

“Pertanyaan yang bagus, cocok untuk kamu yang menanyakan hal ini, apakah pertanyaan ini sesuai dengan pengalaman pribadimu?” tanya Maira sambil tersenyum.

Mumtadz tersipu malu dan hanya tersenyum saja mendengar candaan Maira.

“Baik saya akan menjawab pertanyaan dari saudara Mumtadz. Laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangganya. Tentu saja banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menyempurnakan separuh agamanya. Seorang laik-laki bisa dikatakan siap untuk menikah jika dia sudah mampu dalam perihal agama, sudah mengetahui makna dari pernikahan, mampu secara fisik dan mental, berani bertemu keluarga perempuan untuk menyampaikan niat baiknya, dan sudah siap dalam mengurus rumah tangganya. Kurang lebih seperti itu saudara Mumtadz, apakah sudah bisa dipahami? tanya Maira.

“Sangat jelas sekali, terimakasih atas ilmunya Ibu Maira.” jawab Mumtadz. 

Seminar pun telah usai, semua orang keluar meninggalkan ruangan.

Sesampainya di rumah, entah kenapa Mumtadz selalu teringat kepada pemateri seminar yang tidak lain adalah Maira. Mumtadz segera menyadarkan diri dengan segera berwudhu dan melaksanakan shalat. Tetapi sesudah shalat pun dia selalu teringat akan wajah Maira yang begitu bercahaya layaknya surga yang indah. Mumtadz bingung perasaan apa yang dia rasakan, karena dia baru pertama kali merasakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun