Mohon tunggu...
Rantifa Eka
Rantifa Eka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Antara Pemanasan Global, Pendinginan Global, dan Perubahan Iklim

8 Februari 2018   23:35 Diperbarui: 8 Februari 2018   23:43 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini diperkirakan seluruh dunia akan dihadapkan pada masalah perubahan iklim yang cukup serius. Telah dilaporkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang sangat ekstrem terhadap kehidupan, lingkungan, sosial dan budaya. Telah dilakukan beberapa upaya pengendaliaannya, namun bencana masih kerap terjadi dan tak jarang memakan banyak korban dan kerugian-kerugian lainnya. Perubahan iklim yang sedang terjadi akhir-akhir ini pada umumnya diakibatkan oleh peningkatan suhu rata-rata global. Peningkatan suhu global rata-rata ini akan berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi, yang ditandai dengan menipisnya lapisan ozon, terjadinya El-Nino, mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan.

Perubahan iklim merupakan dampak dari pemanasan global (Global Warming), yaitu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca. Efek rumah kaca dapat merujuk pada dua hal yang berbeda, yaitu efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca yang terjadi akibat aktivitas manusia.

Peningkatan emisi gas ini disebabkan karena aktivitas manusia maupun peristiwa-peristiwa alam yang menyebabkan semakin banyak pembentukan emisi gas tersebut. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Sedangkan gas kedua terbanyak adalah gas karbon dioksida. Gas rumah kaca yang dihasilkan akan menahan panas dari matahari dan tidak terpantulkan kembali ke angkasa. Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan, gas karbon dioksida serta gas lainnya sehingga dikembalikan ke permukaan bumi.Semakin banyak gas yang terkumpul di atmosfer, maka akan semakin banyak panas terperangkap, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan suhu.

Seiring dengan  tersebarnya berita-berita tentang pemanasan global, terdapat juga isu mengenai peristiwa Pendinginan Global atau yang disebut Global Cooling. Sebagaimana yang telah tersebar bahwa matahari memiliki siklus pendinginan yang terjadi setiap 200-250 tahun sekali. Dikatakan bahwa pendinginan yang terjadi secara signifikan disebabkan oleh cahaya matahari minimum yang tentunya berlawanan dengan pemanasan global sehingga memicu pembentukan Zaman Es.

Global Cooling atau yang biasa disebut Pendinginan Global adalah Penurunan suhu udara secara drastis yang mana suhu bumi menjadi lebih rendah dibandingkan suhu normalnya. Global Cooling menurut beberapa peneliti merupakan suatu titik balik Global Warming. Menurut salah satu institusi penelitian di jerman, naik turunya temperatur udara di sebabkan oleh penurunan aktivitas matahari yang bisa mengkibatkan suhu bumi menurun 0,2 derajat celcius. Selain itu, proses pemanasan global yang melelehkan es di bebebapa daratan juga di prediksikan akan memicu pendinginan global.

Analisis ilmiah dari seorang ilmuwan NASA, John L. Casey yang telah tertulis dalam bukunya, Dark Winter (1) yang meyakinkan tentang teori siklus pemanasan dan pendinginan global. John Casey telah mengembangkan teori deskriptif tentang siklus pemanasan dan pendinginan global yang dia sebut Relational Cycle (RC). Teori RC mengatakan perubahan iklim dan geologi di bumi terutama akibat perubahan matahari dan bintik matahari. Namun, teori ini bertentangan dengan teori pemanasan global buatan manusia yang didasarkan pada emisi gas rumah kaca manusia. Siklus Relatif Casey mengatakan tiga hal dasar, yaitu:

  • Pemanasan global berakhir pada tahun 1998.
  • Matahari berhibernasi sekitar setiap 206 tahun. Hibernasi matahari ini ditandai oleh pengurangan siklus dan energi matahari yang bersejarah dan siklik, yang mengakibatkan penurunan jangka hidup manusia dalam suhu rata-rata bumi.
  • Teori RC memprediksi perubahan iklim pendinginan global yang dimulai sekitar tahun 2019-2020, memuncak pada tahun 2030, sampai bergerak menuju pemanasan lagi pada tahun 2053. Nilai minimum matahari terakhir, yang ditandai dengan jumlah bintik matahari yang rendah, terjadi antara tahun 1793 dan 1830. Nilai minimum matahari termasuk 1816, atau dikenal sebagai "tahun tanpa musim panas". Ini waktu yang dekat dengan kejadian Napoleon berusaha menyerang Rusia saat sedang berada ada bagian siklus terdingin sehingga mengakibatkan 400.000 tentara dan 600.000 orang tewas kedinginan dan kelaparan .

Grafik berikut menampilkan variasi jumlah bintik matahari dari tahun 1600 sampai tahun 2000.Semakin Banyaknya sunspot akan berkaitan dengan dengan peningkatan suhu global. Dalton (zaman es mini) Minimal pada awal 1800an dikaitkan dengan jumlah bintik matahari terendah. Pendinginan global dari tahun 1650-1700, disebut Minimum Maunder, juga terkait langsung dengan jumlah bintik matahari yang lebih rendah.

Grafik bintik matahari berikutnya menggambarkan siklus perubahan sunspot dari waktu ke waktu sebelum zaman es mini tahun 1793-1830.

figb-5a7c7c3fcaf7db1a65702de3.png
figb-5a7c7c3fcaf7db1a65702de3.png
Secara jelas tidak satu pun dari perubahan iklim ini memiliki kaitan dengan pengaruh industri karena tidak ada polusi industri yang signifikan pada masa-masa dalam sejarah.

Selain dari teori diatas, teori penunjang lainnya juga mengatakan bahwa pendinginan global terjadi akibat adanya istilah cahaya matahari minimum, yang mana terjadi ketika bumi terletak paling jauh dari matahari sehingga intensitas penyinaran matahari terhadap bumi mengalami penurunan.

Kesimpulannya adalah, kita kemungkinan besar sedang berada di awal fasa hibernasi matahari yang berjalan hampir sejajar dengan siklus hibernasi matahari yang terjadi antara 1793 dan 1830, berkaitan dengan pendinginan global dan zaman es mini. Hipotesa tersebut tidak dapat dianggap seluruhnya benar, dan juga tidak sepenuhnya salah. Jika pada saat ini masih pada fase Pemanasan Global, dengan adanya peningkatan suhu diperkirakan akan terjadi perubahan dan gangguan dari banyak sector. Namun seiring dengan banyaknya orang-orang yang telah mengkaji lebih dalam tentang pemanasan global, beberapa upaya penanggulangan terhadap pemanasan global adalah dengan mengurangi penggunaan listrik, melakukan reboisasi atau penanaman pohon, mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil, serta mengurangi penggunaan mesin pendingin yang memhasilkan gas CFC atau clorofluoro carbon.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun