Mohon tunggu...
Ranna Babel
Ranna Babel Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hy

Anak Pend. IT yang merangkap suka Sastra, Seni dan Nicholas Saputra.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kinerja Belva dan Nyinyiran Netizen

21 April 2020   23:13 Diperbarui: 22 April 2020   04:01 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku gak tau mau memulai tulisan ini dari mana saking numpuknya udah lama. Tapi mungkin biar lebih rapi aja aku mulai dari sudut pandang aku saat staff khusus milenial ini kebentuk saat November 2019.

Saat itu seperti kebanyakan netizen lain sungguh sangat excited merespons ini mengingat orang-orang terpilih tersebut memiliki rekam jejak yang bagus, orang-orang yang secara nyata telah melakukan banyak hal untuk membantu memajukan bangsa seperti Belva devara CEO Ruangguru dan Putri Tanjung. 

Sebab citra orang-orang yang di staf khusus tersebut cukup bagus dan positif mau tidak mau pada saat itu membawa kita pada harapan dan ekspektasi yang besar akan terobosan progresif yang akan mereka kerjakan kedepan. 

Aku termasuk yang berekspektasi terlalu tinggi saat staf khusus ini diumumkan secara live tapi makin berjalannya waktu kehadiran mereka terpantau tidak lebih seperi jabatan politis saja, seperti hanya sebuah instrumen untuk menguatkan kepercayaan milenial ke pemerintah.

Mengingat saat-saat pengangkatan mereka, mahasiswa sebagai anak milenial sedang menyerang pemerintah habis-habisan terkait RUU KUHP jadi wajar aja kayaknya kalau otak aku lari kesitu arahnya wkwk (but I dunno).

Usikkan terkait eksistensi staf khusus juga di dorong oleh program kerja dari staf khusus ini yang sampai sekarang masih cukup buram, kata Presiden mereka tugasnya hanya sebatas teman diskusi peyambung suara milenial ke presiden sesuai bidang dan ilmu dan staf khusus itu sendiri.

Hanya saja yang kita perhatikan di social media, staf khusus millennial ini mereka hanya sebatas memberi informasi kekita soal aktivitas pak presiden, menemani presiden kunjungan kerja dll.

Dari hal semacam itu aku mulai bertanya-tanya "Begini saja kerja dari staf khusus yang digaji cukup besar"? kalau jabatannya hanya sebatas teman diskusi bukan bagian dari yang mengeksekusi program yah for what? Bukankah pemerintah bisa mengundang kapan saja jika kerjanya hanya sebatas teman diskusi. 

Jadi aku tekankan aku gak mempermasalahkan staf khususnya tapi lebih ke pemerintah sebagai pihak yang seharunya memberikan tugas yang jelas dan terukur. Karena aku percaya orang-orang hebat ini telah bekerja seperti yang diinstruksikan.

Pertanyaan itu terus mengambang dan terpendam sejak 1 bulan pengangkatan mereka soal “Apa Kerja Staff Khusus Milenial Sebenarnya, masa gini doank, padahal aku sungguh menunggu terobosan nyata dari mereka"

Pertanyaan serupa intensitasnya makin sering nongol dikepala seiring viralnya pembahasan staf khusus akhir-akhir ini di jagad maya. Aku termasuk yang sangat memperhatikan bagaimana pengkritik dan haters staf khusus ini bermunculan satu persatu sampai akhirnya belva devar memutuskan mengundurkan diri hari ini yang penyebabnya pasti salah satunya kepedisan mulut netizen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun