Menjadi Tuan Rumah yang Selalu Dirindukan

"Kemenangan para atlit memang penting, namun yang paling penting dari itu adalah bagaimana tamu dari luar negeri ini bisa betah dan nyaman selama berada di indonesia"

Sebelum aku lanjut menulis ini, ijinkan aku terlebih dahulu mengucap rasa syukur dan bahagia karena Negaraku terpilih menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Asian Games tahun ini. Alhamdulillah 

Terpilihnya Negara indonesia sebagai tuan rumah ini jelas sebagai modal, kesempatan dan peluang besar untuk mempromosikan Negara kita ke kancah internasional, maka wajar saja jika pemerintah saat ini sangat gencar membenahi bagian pariwisata pada khusunya dalam menyambut Asian games 2018. beberapa bentuk usaha dalam bidang pariwisata yang telah di lakukan pemerintah setempat misalnya di Palembang, telah di lakukan penataan kawasan pelestarian walk sudirman, dan penataan kawasan sungai sekanak, mengecat ulang jembatang ampera dll. 

Begitupun dengan di Jakarta berbagai kawasan telah di benahi untuk mempromosikan wisata setempat kepada wisatawan yang akan berkujung nanti pada Asian Games 2018. Melihat usaha dan kerja keras pemerintah dan segala pihak yang terkait dalam pelaksanaan Asian games tahun ini maka akan keterlaluan menurut aku kalau kita gak ikut berpartisipasi dalam dukung bersama Asian games ini. 

Jangan kita kira pelaksanaannya hanya di Jakarta dan Palembang bukan berarti kota di luar itu tidak memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi, kita Indonesia dan kita wajib bersatu dalam hal apapun.

Mendukung pelaksanaan Asian games tidak mesti ditunjukkan dengan sesuatu yang besar, memberi semangat dan komentar yang baik kepada atlit di social media itu termasuk bagian ikut mensukseskan Asian games 2018. Karena semangat dari kita adalah salah satu sumber kekuatan terbesar dari seorang atlit.

Tetapi ngomong-ngomong, berbicara tentang kemenangan seorang atlit itu jelas sangat penting. Namun, jangan sampai kita terlalu terfokus dengan harapan tersebut, kita sampe lupa ada hal-hal kecil di luar itu yang bisa saja dampaknya bisa lebih fatal dari pada atlit kita tidak mendapat juara, yaitu tidak memberikan kesan dan contoh yang baik kepada wisatawan yang nanti datang berkunjung untuk Asian games 2018.

Jujur ini adalah satu ketakutan aku, aku takut, segala usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk menyukseskan kegiataan ini malah tercoreng dengan sikap-sikap tak senonoh yang mungkin akan dillakukan oleh sebagian supporter di indonesia pada khusunya, aku takut akan ada supporter yang memberikan kesan yang tidak baik kepada supporter dari luar negeri, aku takut nanti ada beberapa masyarakt yang tidak menunjukkan sikap manis kepada wisatawan asing, aku takut nama Indonesia tercoreng cuma karena ada sebagian warganya yang iseng berbuat ulah. Ketakutan ini jelas bukan tanpa alasan, tetapi mungkin dari kita telah tau bahwa kejadian supporter merusak pasilitas yang ada dalam stadion telah sering kali diberitakan.

Maka agar kejadian semacam ini tak terulang lagi, kita seluruh warga Indonesia sebaiknya dari sekarang  jangan lelah untuk saling mengingatkan  bahwa  memberikan contoh dan sikap yang baik kepada wisatawan itu adalah keharusan, karena yang di untungkan bukan mereka tetapi kembali ke diri kita sendiri, Indonesia. 

Kita harus rajin mengedukasi mereka khusunya kepada mereka yang tak paham, bahwa Asian games ini adalah salah satu pintu untuk Indonesia yang lebih baik ke depan, dengan kita memberikan kesan yang baik dan bersama-sama membuat wisatawan betah berada di Indonesia maka bukan tak mungkin mereka akan kembali dan selalu rindu Indonesia. dan jika hal itu benar-benar terjadi maka sesunggunya kemenangan sesungguhnya telah kita dapatkan.

Maka dari itu penting sekali bagi kita untuk bersatu memberikan kesan dan sikap yang baik kepada wisatawan, entah itu di social media, di tempat para atlit berlomba, intinya di manapun tempat yang kemungkinan kita bisa berinteraksi dengan wisatawan /supporter/atlit dari luar negeri. Kita harus kompak menujukkan bahwa beginilah Indonesia, ramah warganya dan indah daerahnya.