Mohon tunggu...
Rani Yulianty
Rani Yulianty Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Moms two kids

Blogger, penulis buku cerita anak, pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencintai Laut dengan Menjaga Ekosistemnya

12 Desember 2016   10:43 Diperbarui: 12 Desember 2016   22:48 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dilahirkan di daerah pegunungan, akrab dengan tanah yang coklat ditanami palawija. Selalu berteman dengan aneka binatang ternak seperti kambing, ayam, bebek, dan angsa. Maklumlah, walaupun bapak seorang PNS tapi beliau hobi bercocok tanam dan memelihara hewan ternak. Laut jauh dari jangkauan saya namun sesekali saya diajak main ke laut yang jaraknya sekitar 3 jam perjalana  dari tempat saya tinggal. Saya tinggal di kota yang memiliki gunung dan laut, walaupun keluarga kami tinggal di daerah pegunungan dengan ciri khas udaranya yang sejuk dan segar. Namun, saya pernah mencium aroma laut dan menyukainya.

Laut bagi saya memiliki makna terdalam karena di sanalah saya bisa memandang jauh ke depan, berpikir tentang apa yang ada di seberang sana sambil menikmati angin pantai yang meniup kencang. Saya selalu menyukai aroma laut dengan butiran pasir halus yang menyentuh telapak kaki. Walaupun kadangkala saya terganggu dengan udara pantai yang panas menyengak hingga membuat badan penuh keringat.

Saya selalu menyukai cerita pantai, cerita para nelayan, cerita laut, mungkin karena nenek moyang kita adalah pelaut yang sering meyebarkan pengalaman laut yang kadang tampak buas dan kadang bersahabat. Tidak bisa dipungkiri, selama ini laut sudah memberikan kontribusi besar terhadap negara ini. Kekayaan laut yang luar biasa sudah menghidupi banyak masyarakat pantai. Namun, ternyata ada yang terlewat dari semua proses ini yaitu bagaimana menjaga kelestarian laut.

Oleh karena itu, saya sangat senang saat diajak ikut berkontribusi dalam Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap  pada 10 Desember 2016. Jarak jauh ke pantai tidak menyurutkan semangat saya untuk datang ke lokasi. Perjalanan kurang lebih 6 jam dari Kota Bandung memang membuat badan lelah tapi tidak meluruhkan kerinduan pada laut dan aksi sosial yang akan dilakukan.

img-20161210-075724-584ec572af9273d717683b22.jpg
img-20161210-075724-584ec572af9273d717683b22.jpg
Saya bersama enam blogger dari Bandung tiba di Pantai Teluk Penyu pada saat kegiatan gerak jalan berlangsung. Kami langsung menuju panggung utama tempat acara berlangsung. Menteri BUMN, Ibu Rini Soermarno bersama jajaran direksi BUMN sudah hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan pada hari itu.

Oh iya, program kegiatan ini tidak hanya dilakukan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap tapi juga di beberapa lokasi yaitu Pantai Kampung Bugis, Tanjung Uban, Kepulauan Kepri, Pantai Mutiara Hijau, Balongan, Jawa Barat, Pantai Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Kampung Atas Air, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan sosial ini merupakan bukti komitmen BUMN pada peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di sekitar pesisir melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) maupun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Kegiatan dibuka dengan sambutan para direksi BUMI dan lanjut prosesi potong tumpeng yang dilakukan oleh Ibu Menteri BUMN. Selanjutnya acara pembersihan pantai yang dilakukan oleh para pelajar dan masyarakat sekitar. Semua peserta tampak antusias dalam melakukan kegiatan sosial ini. Walaubagaimana pun, kegiatan ini memang demi keberlangsungan ekosistem laut. Karena menurut fakta ternyata sekitar 100.000 penyu laut mati karena sampah.

img-20161210-080210-584ec5e53e23bd891b0ba819.jpg
img-20161210-080210-584ec5e53e23bd891b0ba819.jpg
Dalam aksi sosial ini, beberapa BUMN di antaranya Pertamina, BRI, Pusri, BNI, Telkom, Antara, Inti, dan DRU bergabung untuk memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar Pantai Teluk Penyu yaitu berupa beasiswa kepada 100 pelajar SD, SMP, dan SMA, diberikan juga sarana tangkap ikan untuk 10 kelompok nelayan di sana, perbaikan hedung HNSI, pembangunan jalan setapak Donan, Kali Anget, perbaikan 20 rumah di Kampung Laut, perbaikan rumah jaga dan paving blovk di SDN 9, dan perbaikan mushala di kelurahan Donan. Pertamina sendiri memberikan bantuan tambahan berupa program bank sampah di aea TBBM Lomanis, penberdayaan masyarakat jamur tiram, program mangrove Kampung Laut, program Sehati (prilaku hidup bersih dan sehat), pembangunan lima Taman Bacaan. Diberikan juga layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatangratis untuk 1000 orang serta santunan kepada 59 anak yatim.

img-20161212-wa0011-584ec64aa323bd321efed778.jpg
img-20161212-wa0011-584ec64aa323bd321efed778.jpg
Acara berlangsung semakin meriah ketika diadakan acara hiburan bagi para peserta. Panitia pun membagikan doorprize bagi peserta yang hadir. Tentu saja, doorprize tersebut membuat wajah pada peserta begitu gembira dan antusias.

Tanpa terasa hari sudah siang, acara pun selesai. Saya bersama para blogger ingin mengunjungi salah satu obyek wisata di Pantai Teluk Penyu yaitu Benteng Pendem. Jaraknya tidak begitu jauh dari lokasi acara bisa ditempuh dengan berjalan kaki.  Untuk  masuk ke Benteng Pendem cukup membayar tiket seharga 5K. Pengalaman baru menelusuri situs sejarah yang ternyata memang terpendam.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun