Mohon tunggu...
Rani Haya Cantika
Rani Haya Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerapkan Permainan Edukasi untuk Meningkatkan Literasi Dasar Siswa selama Sekolah Daring

29 September 2021   05:43 Diperbarui: 29 September 2021   05:49 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah daring menjadi tantangan berat bagi guru, siswa, bahkan orang tua atau wali siswa. Khususnya bagi siswa kelas 6 SDN Jeungji Rigil Sariwangi. 

Keterbatasan penggunaan gawai bagi siswa-siswa tersebut menjadi faktor utama terhambatnya pembelajaran. Mereka terpaksa bergantian menggunakan gawai dengan orang tua dan saudara mereka yang juga menjalankan pekerjaan dan sekolah secara daring.

"Kelas 6 SD belum lancar membaca, belum lancar perkalian. Sekolah daring kami tidak bisa menggunakan zoom karena keterbatasan ekonomi orang tua siswa. Melalui WA, kami tidak dapat mengawasi langsung bagaimana siswa belajar," Ungkap wali kelas 6 SDN Jeungji Rigil.

Meski demikian, semangat para guru tidak lantas luntur. Mereka memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada untuk tetap melanjutkan pembelajaran semaksimal mungkin. 

Setiap siswa yang bermasalah dalam membaca dan berhitung akan bergiliran bertatap muka dengan gurunya di selasar masjid Al-Hikmah untuk menerima bimbingan khusus. 

Kelas tatap muka ini dilakukan dengan menaati prokes yang telah dianjurkan pemerintah. Selain itu, selasar masjid Al-Hikmah merupakan ruangan terbuka sehingga suasana belajar menjadi semakin nyaman.

Di tengah-tengah itu, Universitas Pendidikan Indonesia menghadirkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bertemakan literasi. 

KKN Tematik ini bertujuan untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup. 

Secara khusus, program ini ditujukan kepada siswa-siswa dari jenjang TK/PAUD hingga SMP/MTs yang berperan sebagai penerus bangsa.

Rani Haya Cantika, salah satu Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pun turut mengambil peran dalam mewujudkan program KKN Tematik tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun