Mohon tunggu...
Rani Christin
Rani Christin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Korupsi Penuh Drama

7 Desember 2017   19:28 Diperbarui: 7 Desember 2017   19:38 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus Korupsi merupakan fenomena yang tidak langka lagi dan tidak dapat dielakkan dimata masyarakat Indonesia. Diera Reformasi sekarang ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi. Hal ini dikarenakan perbuatan korupsi terbukti telah menghancurkan kehidupan bangsa. Akibat dari korupsi membuat bangsa ini begitu terpuruk. Rakyat menjadi miskin, hutang negara semakin bertumpuk, dan pembangunanpun ikut terhambat. Melakukan pemberantasan korupsi menjadi tanggung jawab yang sangat besar bagi lembaga pemberantasan korupsi. 

Merebaknya kasus tindak pidana korupsi menjadi sorotan tajam publik di seluruh dunia. bahkan, hampir semua koruptor adalah pejabat-pejabat hebat. Selama ini telah banyak uang- uang negara yang disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Yang menjadi hambatan paling sulit terpecahkan dalam kasus korupsi adalah penegakan hukum ketika oleh oknum- oknum tersebut, uang yang merupakan hasil korupsinya tadi mereka pisah- pisahkan ke dalam beberapa rekening, properti, maupun barang mewah lainnya. Ini adalah salah satu drama yang dimainkan oleh aktor tindak pidana korupsi di negeri ini. 

Skenario ini adalah cara ampuh bagi koruptor yang otomatis ini akan menjadi kendala terbesar bagi aparat penegak hukum yaitu ketika aset hasil korupsi tersebut disimpan dalam rekening yang berada di luar negeri. Asas terirorial menyebutkan bahwa negara hanya dapat melakukan upaya hukum penuh dalam wilayah kedaulatannya saja, maka dari itu apabila aset telah berada di luar negeri, maka akan sulit untuk mendapatkannya kembali karena sangat berkaitan dengan hubungan diplomatik kedua negara serta niat baik negara tujuan untuk membantu proses pengembalian aset yang berada dalam yurisdiksi negaranya. Ini adalah PR terberat untuk bangsa ini dalam memerantas habis mafia yang pandai memutar dan memanfaatkan keadaan kelemahan-kelemahan hukum yang ada.

Kasus korupsi e-KTP bukan kasus pertama yang menimpa Setya Novanto, ketua umum partai pohon beringin (Golkar )tersebut. Sejak aktif menjadi pengusaha lalu politisi, Setnov berulangkali berada dalam bidikan aparat hukum. Kasus-kasus yang menjeratnya meja hijau diantaranya, kasus pengalihan hak piutang Bank Bali (1999), penyelundupan beras impor dari Vietnam (2003), skandal impor limbah beracun dari Singapura ke Batam (2004), dugaan suap Pekan Olahraga  Nasional Riau (2012), dan kasus dugaan korupsi pengadaan E-KTP - 2013 (DW.com, 17/11/2017,), yang hingga saat ini masih diusut dengan penuh skenario.

Kisah Novanto yang nyaris menjadi buron KPK itu berakhir layaknya drama saat dirawat di rumah sakit akibat menabrak tiang listrik. Secara khusus reaksi masyarakat pun menjadi sorotan. Pengguna media sosial Indonesia sebagian besar tidak percaya akan perkembangan terakhir kasus ini, beberapa orang secara sinis memuji  kelihaian ketua DPR itu yang kembali melarikan diri dari undang-undang.

Kecelakaan yang dialami Setnov tanpa diduga memunculkan respon publik yang luar biasa. Alih-alih bersimpati atas kejadian tersebut, munculah beragam analisis dan berita yang bernada keheranan atas kejadian tersebut. Sejak KPK mencari Setya Novanto di kediamannya hingga Ketua Umum DPP Golkar itu ditemukan terbaring  di rumah sakit, meme dan video sindiran ramai tersebar di sosial media. Kisahnya ramai diperbincangkan di Twitter sampai-sampai ada 3 tagar yang menjadi trending topic. Yang terbaru adalah tagar #SaveTiangListrik, setelah sebelumnya tagar #IndonesiaMencariPapah dan #TangkapNovanto menjadi trending topic di Twitter.

Sebelumnya, tagar #IndonesiaMencariPapah menjadi trending topic karena Novanto menghilang setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pergi ke rumahnya untuk melakukan penangkapan namun pulang dengan tangan kosong. Sedangkan tagar #TangkapNovanto menjadi trending topic pada malam dimana KPK menyambangi rumah Setnov. Tagar #Save Tiang Listrik menjadi trending topic Twitter untuk menyindir kasus tabrakan yang dialami oleh Setya Novanto.

Dalam Teori Interaksi Simbolik, terdapat  asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi (West & Turner, 2010:79). Teori interaksi simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain. Meme yang bertebaran di dunia maya dan jejaring sosial pada dasarnya merupakan persepsi individu secara kolektif terhadap individu lain yakni Setnov. Sepak terjang dan paparan informasi yang diterima melalui media membentuk makna bagi publik.

Dahulu kritikan hanya dapat diungkapkan melalui media luar ruang (mural) dan berbasis media cetak (karikatur), kini dengan meme yang didistribusikan lewat internet, ruang (space) yang tersedia sangatlah luas, murah dan mudah. Persepsi publik terhadap reputasi Setnov dituangkan dalam bentuk meme, tagar, anekdot, guyon hingga parodi.

Kecelakaan yang menimpa Setnov pada Kamis malam, 16 November 2017 dianggap sebagai kelanjutan dari drama untuk menghindari penangkapan dirinya oleh KPK dengan alasan sakit. Penetapan Setnov sebagai tersangka dapat dimaknai sebagai ujian komitmen bagi masyarakat Indonesia sendiri. Inilah momentum bagi masyarakat dalam mengukur kualitas pemimpin, menteri dan para elit.

Drama pelarian hingga kecelakaan yang menimpa Setnov perlu diklarifikasi kebenarannya. Rumah sakit yang pernah digunakan Novanto perlu bersikap kooperatif apabila Komisi Pemberantasan Korupsi memerlukan keterangan mereka terkait rekam jejak kondisi kesehatan Setnov. Kebenaran atas diagnosis medis yang dikeluarkan rumah sakit harus dipastikan. Ini untuk membuktikan alasan medis yang selalu dijadikan alat oleh Setnov untuk menghindari pemeriksaan. Penggunaan alasan medis untuk menghindari suatu proses hukum adalah hal yang bisa terjadi mengingat banyak orang yang berurusan dengan hukum bersembunyi di balik surat keterangan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun