Nasionalisme tidak boleh diartikan dengan arti negative atau anti asing dengan perilaku fanatik. Merubah pola pikir diri sendiri seperti kurang tebuka atau kolot terhadap perubahan zaman sangatlah penting pada abad 21 ini. Karena sekarang ini kita tidak hanya hidup sendiri menghargai pluralisme merupakan bagian dari nasionalisme terhadap bangsa kita sendiri.
Selain kesadaran dari diri sendiri rasa nasionalisme juga bisa dibentuk melalui pendidikan karakter. Pendidikan Karakter merupakan pendidikan yang harus didapatkan anak sejak dini. Upaya untuk membentuk karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan formal. Dalam hal ini pendidikan formal yang dimaksud adalah sekolah. Selain itu pendidikan Informal juga sangatlah penting karena keluarga dan lingkungan adalah faktor pendorong penting dalam pengenalan Nasionalisme sejak dini
Dewasa ini banyak generasi muda Indonesia telah dipengaruhi oleh arus Globalisasi. Globalisasi sendiri memiliki dampak positif dan negatifnya. Lunturnya nilai-nilai cinta tanah air yaitu, dengan masuknya berbagai produk luar ke Indonesia. Seperti yang kita ketahui masyarakat Indonesia cenderung konsumtif dan menyukai produk luar ketimbang produk sendiri terutama para generasi muda. Namun banyak juga generasi muda yang memanfaatkan era globalisasi ini untuk mengembangkat bakat mereka. Misalnya dengan masuknya teknologi-teknologi canggih di Indonesia di manfaatkan oleh beberapa generasi muda untuk melakukan penelitian, melakukan hal-hal positif dan masih banyak lagi. Sebagai generasi penerus bangsa harus bertanggung jawab untuk memajukkan dan menjaga Negara kita.