Mohon tunggu...
Rani Apsari
Rani Apsari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasionalisme "Jaman Now"

19 November 2017   19:17 Diperbarui: 19 November 2017   19:42 2674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://uban77.wordpress.com

28 Oktober 1928, menjadi tanggal yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Sepertinya pada waktu itu, pemuda dan pemudi Indonesia berada pada titik semangat yang paling puncak. Mengorbankan jiwa dan raganya, demi membela Tanah Air Indonesia. Darah dan bambu runcing menjadi saksi bisu peristiwa itu, betapa hebat dan beraninya mereka sebagai pemuda dan pemudi Indonesia. Gerakan demi gerakan mereka lakukan, ya, sebuah deretan nasionalisme!

Setelah merdeka, tidak ada lagi bambu runcing, tidak ada lagi suara ledakan pistol, teriakan, tangisan kehilangan, korban jiwa yang berjatuhan. Lantas, apa yang pemuda dan pemudi sekarang lakukan untuk bangsa?

Belajar: Mungkin hal ini tidak asing ditelinga kita. Kadang, hal ini dianggap sepele apabila dihubungkan dengan nasionalisme. Namun perlu kita ketahui bahwa pemuda yang cerdas sangat dibutuhkan bagi kemajuan bangsa, perencanaan bangsa kedepan pula.

Menciptakan inovasi terbaru: Generasi muda yang berjiwa kreatif tentunya dapat menciptakan inovasi baru, baik dalam bentuk pikiran maupun barang yang mereka ciptakan, demi kemajuan Bangsa Indonesia.

Mencintai produk bangsa: Dengan mencintai produk dalam negeri, generasi muda yang sedang "mencoba-coba" berbagai hal, dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan bangsa. Mendukung usaha dalam negeri membuat bangsa ini semakin maju, dan terpacu pula untuk menciptakan negara yang sukses baik dalam produksi, distribusi, dan pemasaran kepada konsumennya.

Menjaga kesatuan NKRI: Menjaga kesatuan negara, dengan menjaga kedaulatan bangsa, juga dengan menjaga persatuan antar warga negara, dapat digolongkan sikap nasionalisme. Dengan adanya sikap toleransi, menghargai, serta berlaku adil kepada seluruh warga negara, kedaulatan Indonesia akan tetap berada ditangan Bangsa Indonesia.

Indonesia pernah membutuhkan darah para pemuda demi kemerdekaanya. Namun, kini Indonesia tidak lagi membutuhkan itu. Hal itu bukan berarti para pemuda boleh bermalas malasan. Tantangan dulu dan sekarang sama beratnya, hanya berbeda pada caranya. Pahlawan gugur membela negara, lanjutkan perjuangannya!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun